News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profesi Pemijat Plus-plus di Makassar Menarik Minat Remaja Putus Sekolah

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pijat plus
  • 09 Jan 2025 08:03

    Profesi Pemijat Plus-plus di Makassar Menarik Minat Remaja Putus Sekolah

    Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

    TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wanita pemijat panti pijat di Kawasan Panakukang, sebut saja Bunga (20) mengakui memilih menjadi pemijat ketimbang melakukan seks bebas tanpa uang.

    "Daripada kita sama pacar, terus main tapi saya lebih mau kerja di panti, ada uang sisa menunggu pelanggan," katanya.

    Bunga pun mengakui hanya mendapat Rp 35 ribu sekali pijat dari bosnya.

    "Tapi kalau si pelanggan mau lebih dari pijat maka itu kita urus di luar. Bisa Rp 200 ribu atau bisa di atas. Semakin lama bersama maka semakin banyak uang," akunya.

    Bunga lebih menyukai 'jalan' bareng pelanggan karena semuanya gratis.

    "Gratis tumpangan dan gratis makan, kalau di panti pijat kita makan sendiri biasa," katanya.

    Bunga memutuskan sekolah ketika masih kelas XI SMA di Makassar.

    "Daripada tak dapat apa-apa, lebih baik kerja sambil menikmati hubungan," ungkapnya.

    Sebelumnya Makassar juga dihebohkan kabar prostitusi di lingkungan pelajar.

    Merpati (14) dan Mawar (14) gamblang menceritakan pengalamannya "jual diri" di salah satu cafe sekitar sekolah mereka, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 29, Makassar, Kamis (9/4).

    Wartawan Tribun Timur menemui dua siswa yang disamarkan namanya itu untuk mengungkap praktik seks komersial yang melanda siswa SMP di Makassar.

    Praktik "jual perawan" di SMPN 29 terungkap ketika sejumlah orangtua murid mendatangi sekolah ini, Selasa (31/3/2015) lalu.

    Para orangtua "memngamuk" di sekolah memprotes guru bidang konseling (BK) yang menuding beberapa siswa di sekolah ini sudah tidak perawan lagi.

    Psikolog Universitas Hasanuddin (Unhas), Umniyah Saleh SPsi MPsi, mengatakan, banyak faktor sehingga anak SMP yang baru belasan tahun terlibat dalam perdagangan seks.

    "Ingat, masa SMP adalah masa puberitas. Faktor ekonomi selalu menjadi alasan yang paling kuat untuk melakukan hal-hal yang menyimpang. Perdagangan seks menjadi jalan pintas untuk mendapat uang," kata Uminyah.(Lihat, Gaya Hidup Masa Puberitas)

    Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, mengatakan akan menjalankan protokol geledah siswa ketika mendengar adanya informasi praktik prostitusi di sekolah.

Berita Populer