News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gubernur Ganjar: Kisruh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal Memalukan!

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri-kanan) Wakil Wali Kota Tegal Nursholeh dan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno usai dilantik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 23 Maret 2014.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho

TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai saling bongkar urusan utang piutang Rp 2 miliar antara Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dan Wakil Wali Kota Tegal Nursholeh sangat memalukan.

"Masalah utang piutang harus diselesaikan mereka berdua sendiri. Apalagi kalau utang piutang itu terkait money politics, kenapa harus buka-bukaan? Malah ngisin-ngisini atau memalukan," kata Ganjar Pranowo, Senin (13/4/2015).

Ganjar berharap Siti Mashita dan Nursholeh kompak dan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal. Ia tak ingin konflik keduanya merugikan publik Kota Tegal yang tetap harus dilayani.

"Loro-lorone harus ngatunggal (kompak). Lihat saja saya sama Pak Heru (Wagub Heru Sudjatmoko-Red), kalau dimanapun kami bertemu, pasti ngguya ngguyu dan kompak," imbuh politikus PDI Perjuangan itu.

"Siapa itu ada satu nama yang disebut-sebut ikut campur dalam persoalan itu. Saya tahu saja dari baca koran. Kalau ada pihak luar yang ikut campur, sikat saja yang begitu. Kalau dibiarkan malahan ada indikasi itu korupsi," ungkapnya.

Ganjar mewanti-wanti kepada Siti Masitha Soeparno jangan sampai terlibat terkait korupsi. "Ini saatnya rekonsiliasi. Saya sudah berbicara kepada Ibu Sita (Wali Kota Tegal) untuk berhati-hati," imbuhnya.

Namun demikian, terkait kisruh ini, Ganjar enggan memberikan sanksi apa pun kepada Siti Masitha dan Nusholeh. Ia mengetahui jika diberlakukan sanksi dampaknya akan panjang. Tak menutup kemungkinan keduanya akan saling tuntut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini