News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

10 Tahun Stroke, Nenek Subaidah Luput dari Bantuan Pemerintah

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Subaidah, yang terbaring di dipan.

TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Kepala Desa Karangmulyo Pegandon, Kendal, Jawa Tengah, Sudargo, mengaku tidak tahu, mengapa warganya, Subaidah (65), tidak mendapat bantuan dari Pemerintah untuk masyarakat miskin.

Subaidah tak menerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), maupun Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Padahal, secara kasat mata, Subaidah adalah warga miskin, tinggal di rumah orang, menderita sakit stroke, dan dirawat oleh anaknya yang kaki kirinya cacat sejak lahir.

Menurut Dargo, ketika melakukan pendataan masyarakat miskin pada tahun 2011, Subaidah termasuk warga yang didata. “Pada tahun 2011, warga miskin yang kami data dan disetorkan ke Pemerintah, ada 300 KK. Namun entah kenapa dan bagaimana cara memverifikasinya, yang mendapat bantuan dari Pemerintah hanya 180 KK,” kata Dargo, Jumat (17/4/2015).

Dargo mengaku sudah kembali melakukan pendataan warga miskin yang ada di wilayahnya. Jumlahnya ada 500 KK. Data itu sudah diserahkan ke Dinas Sosial setempat. Dia berharap semuanya bisa mendapat bantuan dari Pemerintah. “Kasihan, kalau di antara mereka ada yang tidak mendapat,” ujar Dargo.

Terkait dengan temuan itu, Bupati Kendal Widya Kandi Susanti memandang perlu dilakukan pendataan ulang warga miskin. Widya berharap, verifikasi yang dilakukan benar-benar valid dan tidak salah sasaran.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Subaidah sudah 10 tahun terkena sakit stroke. Semua kegiatan janda dua anak itu, dilakukan di dipan yang dijadikan tempat tidur. Baik itu makan, minum, mandi, buang air besar atau kecil sekalipun.

Setiap harinya, Subaidah, dirawat oleh anak sulungnya Sumuhurti (42), yang mempunyai cacat kaki bawaan sejak lahir. Kalau berjalan, Sumuhurti, menggunakan tongkat kayu.

Sedangkan, anak lelaki Subaidah, Eko Yulianto (37), jarang pulang ke rumah. Sebab anak nomer duanya itu, mengalami gangguan jiwa.(Kontributor Kendal, Slamet Priyatin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini