TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tersangka pembuang bayi, Kanah (36) tidak berniat membunuh anak yang baru dilahirkannya.
Makanya tersangka hanya menutup mulut bayi berjenis kelamin itu menggunakan isolasi (bukan lakban, red).
Kapolsek Sukolilo, Kompol Taufik Yulianto menyatakan bayi tersebut lahir di kamar tersangka. Wanita asal Kediri itu tinggal di Jalan Manyar Tirtoasri XI/9, hanya berjarak 100 meter dari lokasi pembuangan bayi.
"Berdasar keterangan tersangka, bayinya lahir pada Rabu tengah malam atau Kamis dini hari," kata Taufik, Jumat (17/4/2015).
Tidak ada bidan atau dukun bayi yang membantu persalinan. Tersangka melahirkan bayinya seorang diri. Taufik belum menggali informasi terkait alat yang digunakan untuk memotong ari-ari.
Diduga Kanah memotong ari-ari menggunakan pisau atau gunting yang kurang tajam. Sebab, pemotongan ari-ari kurang sempurna. (Baca Juga: Polisi Tangkap Wanita yang Gantungkan Bayi di Spion Mobil)
Ia pun panik setelah persalinan selesai, dan langsung berpikir untuk membuang bayinya. Tapi Kanah kebingungan mencari lokasi pembuangan. Apalagi sebentar lagi sudah pagi, dan penghuni kos atau tetangga sudah bangun. (Baca Juga: Bayi Dimasukkan Kantong Kresek dan Digantung di Spion)
Taufik menyatakan tersangka membuang bayinya, Kamis (16/4/2015) pukul 06.30 WIB.
Sebelum membawa keluar rumah, tersangka menutup mulut bayinya dengan isolasi. Tujuannya agar tangis bayi itu tidak terdengar.
Bayi malang itu kemudian dimasukkan ke kresek hitam dan ditaruh di spion mobil Civic milik Mayasari.
"Tersangka sengaja menaruh di tempat tinggi agar ada orang yang menemukan dan merawat bayinya. Kalau ditaruh dibawah khawatir dikerubuti semut atau dimakan binatang," tambahnya.
Bayi ini ditemukan sopir pribadi Mayasari bernama Nova. Temuan bayi ini kemudian disampaikan ke pembantu bernama Karsini dan dilanjutkan ke satpam. Satpam kemudian lapor ke Polsek Sukolilo.(Zainuddin)