TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang tidak minim, Sayu Putri Astuti (45), warga Jero Aseman, Desa Sedang, Abiansemal, Badung, Bali, terbaring tidak berdaya di ranjangnya.
Kondisi fisiknya sangat kurus, dan kulitnya pun menggelap. Sesekali matanya tertutup dan sesekali terbuka dengan tatapan kosong.
Pada tenggorokannya harus dipasangi endotracheal tube untuk bantuan pernafasan dan saluran makan, serta pada hidungnya dipasangi selang.
"Setahun sudah ia (Sayu Putri), hanya saya beri asupan susu yang diinjeksi melalui alat yang terpasang di lehernya," ujar suami Sayu Putri, I Gusti Ngurah Putra (50) dengan raut wajah pilunya, Sabtu (18/4/2015).
Gusti Ngurah Putra menceritakan, peristiwa ini bermula saat istrinya, Sayu Putri Astuti menjalani persalinan anak ke-lima-nya, Gusti Agung Ayu Deliana Putri melalui operasi caesar di RSUD Wangaya, Maret 2014.
Tiga hari setelah operasi caesar, Sayu Putri diizinkan pulang walau mengeluh sakit pada perutnya.
"Saya kira sakit perut yang dialami istri saya saat itu sakit perut biasa pascaoperasi," ungkap Ngurah Putra.
Seminggu setelah operasi cesar tersebut, Sayu Putri sempat mengeluh tidak enak badan.
Dan saat itu pula Sayu Putri mendadak pingsan dan dilarikan ke RS terdekat dari kediamannya di Ubung, yaitu di RS Surya Husada Ubung.
Hingga kini kondisi Sayu tak mengalami perubahan, dia masih terbaring tak berdaya.