TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kabar pembunuhan sopir taksi Blue Bird, M Rusdi (49) langsung menyebar ke tempat kerja korban.
Seorang teman korban, Antonius Gunawan, mengaku kaget mendengar kabar kematian korban. Apalagi korban meninggal dengan luka gorok.
“Dia memiliki dua orang anak. Anak sulungnya sudah menikah, dan anak bungsunya masih duduk di bangku SMP,” Gunawan kepada SURYA.co.id, Selasa (21/4/2015).
Menurutnya, korban bekerja menjadi sopir Blue Bird sejak dua tahun lalu. Tapi baru setahun ini korban menetap di mess. Gunawan tidak mengetahui korban tidur sebelum tinggal di mess.
“Dia itu sangat pendiam. Dia tidak pernah bercerita soal keluarga atau masalah yang dihadapi,” katanya.
Pria berbadan subur ini menambahkan, korban biasa mangkal di Jalan Pegirian, dan Jalan Pemuda.
Berdasar informasi yang diterimanya, korban menaikkan penumpang di Jalan Pemuda. Dia yakin korban akan langsung kembali ke base camp setelah mengantar penumpang.
Memang jadwal setor sopir dibatasi pada pukul 00.30 WIB. Tapi biasanya sopir langsung setor setelah mengantar penumpang diatas pukul 21.00 WIB.
Keluarga membawa pulang jenazah korban tadi siang.
Menurut Gunawan, jenazah korban disalatkan di masjid yang tidak jauh dari base camp di JalanPlatuk Donomulyo, Sidotopo Wetan.
Manajemen dan pegawai Blue Bird ikut mengantarkan jenazah korban menuju rumahnya di Bangkalan.
“Dia memiliki dua orang anak. Anak sulungnya sudah menikah, dan anak bungsunya masih duduk di bangku SMP,” tambahnya.