TRIBUNNEWS.COM.SOPPENG - Seorang pria di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan ditemukan tewas mengapung di sungai. Korban diduga sedang mencari bongkahan batu untuk akik dan kemudian tewas di sungai.
Pencarian yang dilakukan oleh tim Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) berlangsung selama 19 jam dibawah hujan deras yang terus mengguyur, Senin (27/04/2015).
Peristiwa yang menimpa Basri (30) bermula saat korban tengah mencari bongkahan batu akik di sungai Seddo, Desa Marioriwawo, Kecamatan Lalabata. Saat itu, sejumlah kerabat korban sempat melarang korban untuk mencari bongkahan akik di sungai lantaran kondisi cuaca yang terus diguyur hujan deras.
Namun, Basri tak menghiraukan larangan itu. Hingga kemudian jenazahnya diketahui hanyut terbawa arus sungai sekitar pukul sekira pukul 14.45 Wita, Minggu, (26/04/2015).
"Sudah dilarang sebenarnya tapi tetap pergi", kata Arif, kerabat korban.
Sejumlah warga yang mengetahui bahwa Basri hanyut langsung melakukan pencarian terhadap korban. Beberapa jam kemudian, tim Basarnas tiba untuk melakukan pencarian namun terkendala oleh cuaca buruk.
Setelah dilakukan pencarian selama 19 jam, korban akhirnya ditemukan dengan jarak 2 kilometer dari lokasi kejadian, sekitar pukul 09.00, Senin pagi.
Jasad korban langsung dibawa ke rumah duka di Kelurahan Lalabatarilau, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng untuk disemayamkan.
"Karena cuaca buruk jadi kami tidak bisa melakukan penyelaman dan jasad korban kami temukan sudah mengapung," ucap Zainuddin, Komandan Basarnas Kabupaten Soppeng. ( Kontributor Bone, Abdul Haq)