TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Ridwan (36) korban penganiayaan pamannya, akhirnya meninggal dunia. Ridwan mengalami luka berat di kepala karena dihantam linggis oleh sang paman, Slamet Sumarto (49).
Korban meninggal di RS Muhammadiyah ketika kondisinya masih tidak sadarkan diri, Selasa (5/5/2015) petang. Korban masih keponakan tersangka Slamet Sumarto.
Namun karena saat kejadian mabuk berat akibat menenggak miras dan hendak menganiaya istri tersangka, akhirnya Slamet harus tega menganiaya korban untuk membela istrinya yang menjadi sasaran korban.
Ketika pelaku mendengar keponakan yang dianiayanya telah meninggal mengaku shok. Ia tak menyangka apa yang dilakukannya sampai mengakibatkan keponakannya itu meninggal.
Kala itu ia hanya bermaksud menghalangi ulah keponakannya yang hendak menganiaya istrinya.
Upaya menghalangi langkah keponakannya dengan melakukan penganiayaan, lantaran dipicu emosi yang tidak terkendali. Korban, menurut Slamet, saat itu tidak bisa dibendung untuk mencari bibinya dalam keadaan mabuk berat.
"Terus terang saya tidak bermaksud membunuhnya," ungkap Slamet Sumarto.
Sementara itu, Kapolsek Lamongan, Kompol Slamet S dikonfirmasi Surya (Tribunnews.com Network), Rabu (6/5/2015) menyatakan, korban penganiayaan oleh pamannya meninggal, Selasa (5/5/2015) petang.
Terkait pasal yang disangkakan kepada pelaku, penyidik tidak akan menambah pasalnya.
Sampai detik ini, pasal yang dikenakan adalah pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Jadi bukan perencanaan pembunuhan. Hanya akibat penganiayaan itu korban meninggal dunia.
"Pasalnya tetap 351 KUHP," ungkap Slamet.
Diberitakan sebelumnya, Ridwan (36) babak belur dihajar pamannya, Slamet Sumarto (49) sampai harus dirawat di RS Muhammadiyah Lamongan, Korban diketahui Slamet sedang mabuk berat dan bermaksud hendak menganiaya istri Slamet. Tak ingin Ridwan membuat bulan-bulanan istrinya, Slamet Sumarto, paman korban ini terpaksa menghakimi sendiri korban dengan menggunakan linggis hingga mengalami luka cukup serius di bagian kepala. Bahkan korban sampai mengalami gegar otak berat.