Dia hanya mengatakan, jika setiap ada pengajian di wilayahnya, dia selalu rajin mengikuti. Namun, dia mengaku tidak fanatik terhadap satu organisasi saja.
"Saya sering ikut semua organisasi (keagamaan) apa saja. Pengajian akbar saya selalu ikut. Saya juga selalu beli kaos-kaos dan juga kalau ketemu ustadnya saya biasa minta foto," ujar Untung yang mengaku sebagai salah satu simpatisan organisasi FPI di Grogol, Jakarta dan Temanggung ini.
Komandan Kodim 07/06 Kabupaten Temanggung Lekol Inf Zubaedi menjelaskan, pengamanan terhadap Untung itu dilakukan karena dia diduga sebagai salah satu simpatisan paham ISIS.
Aparat awalnya mencurigai adanya gerak gerik Untung yang sudah menggambar bendera tersebut di tembok rumahnya.
"Sekitar tujuh personel akhirnya melakukan pengintaian. Dari Senin (25/5/2015) malam sekitar pukul 22.30, akhirnya kami melakukan pengamanan yang berakhir Selasa (26/5/2015) dini hari. Saat kami amankan, yang bersangkutan sempat mengelak dan melarikan diri ke kandang karena ketakutan," jelasnya.
Menurut Zubaedi, pengintaian terhadap Untung sudah dilakukan aparat sejak Senin (25/5) siang. Kala itu, keluarga Untung mengaku yang bersangkutan tidak ada di rumah. Namun, aparat kemudian kembali lagi ke rumah Untung dan mengamankannya.
"Kami sudah menginterograsinya. Dari pengamanan itu, kami temukan beberapa dokumen-dokumen ada gambar teroris dan juga dokumen organisasi islam lain. Pengamanan ini kami lakukan secara bersama-sama dengan Polres, " jelasnya.
Meski demikian, dia mengaku belum mengetahui secara persis keterlibatan Untung sebagai salah satu penganut paham ISIS. Meski demikian, dari bukti-bukti yang ada, tindakan Untung diduga telah meresahkan masyarakat. (*)