Laporan Wartawan Tribun Medan, M Azhari Tanjung
TRIBUNNEWS.COM, BINJAI - Setelah heboh beras plastik, kini muncul kehebohan lain yang nyaris serupa. Dikatakan demikian karena objek sorotannya sama, yakni plastik. Disinyalir, sejumlah pedagang gorengan di Kota Binjai, Sumatera Utara, menggunakan minyak yang dicampur dengan plastik.
Informasi ini dikemukakan J Keliat, warga Sei Bangkatan II, Binjai Selatan, pada tribun-medan.com, Selasa (26/05/2015).
"Tetangga saya Pak Sembiring tadi menyuruh anaknya membeli gorengan di kawasan Simpang Kramat (Jl Jamin Ginting, Binjai). Waktu menunggu pesanan, anak tersebut melihat bagaimana tukang gorengan itu bekerja. Di dalam kualinya yang berisi minyak goreng mendidih terdapat plastik. Diletakkan di dasar kuali dan sudah hampir larut, menyatu dengan minyak," ujarnya.
Meski merasa terkejut, anak Sembiring tersebut tidak berani membatalkan pesanannya. Dia tetap membeli gorengan seharga Rp 5.000. Namun sesampai di rumah, ia memberitahukan perihal apa yang dilihatnya kepada bapaknya.
"Oleh Pak Sembiring, gorengan itu langsung dibakar dengan mancis. Katanya, dia pernah melihat cara seperti ini (membuktikan makanan mengandung plastik atau tidak) di televisi," kata Keliat.
Hasilnya ternyata mengejutkan. Gorengan itu terbakar dan mengeluarkan asap berwarna kehitaman. Dari gorengan juga menetes cairan berwarna hitam.
"Setelah didinginkan, gorengan ini langsung mengeras. Kerasnya beda dibanding gorengan lain kalau sudah dingin. Baunya juga gak enak," ujarnya.
Di kawasan Simpang Kramat memang banyak terdapat gerobak penjual gorengan. Pelanggannya banyak. Selain harga yang sangat terjangkau, gorengan yang dijual di kawasan ini juga terkenal garing.
Apakah kegaringan ini disebabkan oleh adanya unsur plastik? Tribun mencoba menyambangi penjaja gorengan tempat di mana anak Sembering membeli jajanan tradisional itu. Namun sayangnya sudah tutup.
Tribun kemudian memberi gorengan pada pedagang lain dan setelah dilakukan mekanisme yang sama, ternyata hasilnya tidak jauh beda.
Sidak
Pemerintah Kota Binjai dalam hal ini Dinas Koperasi dan Perdagangan (Koperindag), yang dikonfirmasi Tribun, Selasa sore langsung merespon dengan melakukan inspeksi mendadak. Sejumlah gorengan diambil dari beberapa pedagang yang dipilih secara acak untuk diteliti.
"Kita sudah melihat langsung bagaimana gorengan ini ketika dibakar. Memang tidak lazim kalau sampai berasap, meneteskan cairan, dan jadi menghitam begitu. Sampel-sampel yang kita ambil dari pedagang tadi akan dibawa ke BPOM medan untuk diperiksa, karena di sini kita gak punya alatnya," kata Kepala Dinas Koperindag Kota Binjai, T Syarifuddun.
Bila memang benar gorengan yang dijual mengandung unsur plastik, sebut Syarifuddin, pihaknya akan memberikan sanksi. Namun saat ditanya apa bentuknya, kepala dinas belum bisa merinci.
"Kita lihat saja nanti. Hasilnya, kan, belum diketahui," katanya.
Sembiring sendiri telah melaporkan temuan ini ke Polsek Binjai Selatan. "Kami berharap polisi dan pemko dapat bertindak tegas. Jika benar ini mengandung plastik, kan, sangat membahayakan bagi kesehatan," ujarnya.