TRIBUNNEWS.COM, BORONG - Ratusan warga penerima beras untuk rakyat miskin (raskin) di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) menanyakan kapan mereka menerima beras tersebut dari Bulog Sub Divre Ruteng.
Pasalnya, masyarakat sudah membayar uang kepada pemerintah desa dan pemerintah desa juga sudah membayar ke Bulog Ruteng. Namun hingga saat ini masyarakat belum menerima raskin tersebut.
Pertanyaan ini disampaikan beberapa warga, John Rahmat, Petrus Budiman, dan Anastasia, ketika ditemui Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di Pasar Borong, Senin (1/6/2015).
John Rahmat mengatakan, akibat terlambat menerima raskin, masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidup setiap hari. Sebab mereka sangat mengharapkan datangnya raskin untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka setiap hari.
"Beras raskin ini sangat membantu kami. Kalau mau beli beras di pasar harganya minimal Rp 8.500/kg. Harga itu menurut saya sangat mahal. Tetapi beras raskin harganya hanya Rp 1.600/kg. Harga itu sangat membantu kami karena bisa terjangkau," kata Anastasia.
Selain keluhan langsung, ada juga warga yang menyampaikan keluhannya melalui layanan short message service (SMS) kepada Pos Kupang, Selasa (2/6/2015). Pengirim SMS itu mempertanyakan kapan masyarakat menerima raskin karena sudah sekitar lima bulan lebih sejak Januari 2015 mereka belum terima raskin.
Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setda Matim, Drs. Laurensius Hambu, ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (3/6/2015), menjelaskan, ada 34 dari 175 desa dan kelurahan di sembilan kecamatan di Kabupaten Matim yang hingga saat ini belum menerima raskin TA 2015.
Hambu mengatakan, ia sudah konfirmasi terkait belum terimanya raskin oleh 34 desa dan kelurahan itu kepada Kabulog Ruteng, Imanuel Louk, tanggal 28 Mei 2015.
Jawaban yang diperolehnya dari Kabulog Ruteng, Imanuel Louk, bahwa benar ada 34 desa dan kelurahan yang sudah memasukkan uang ke bulog tetapi belum ada DO atau bukti penyerahan raskin sehingga belum menerima raskin. Ini disebabkan stok raskin belum dibongkar di Reo. Jumlah beras yang akan dibongkar sebanyak 1.400 ton.
Sesuai penjelasan Kabulog Ruteng, Imanuel Louk, kata Hambu, setelah beras tersebut dibongkar langsung didistribusikan kepada desa dan kelurahan di Kabupaten Matim yang belum menerima raskin. Menurut Kabulog Ruteng, beras yang masih dalam proses pembongkaran di Reo merupakan raskin terbaru dengan kualitas terjamin.
"Pak Imanuel Louk mengatakan beras yang sementara dalam proses pembongkaran ini adalah beras baru dengan kualitas terjamin. Jika tidak, maka saya akan melakukan sidak obname di gudang untuk melihat mutu beras," kata Hambu.
Ia mengakui selama ini banyak masyarakat di Matim yang mengeluh karena belum menerima raskin. Sebab masyarakat sudah kumpulkan uang dan pemerintah desa juga sudah menyerahkan uang tersebut ke Bulog Sub Divre Ruteng. (rr)
Warga Manggarai Timur Mengeluh Lima Bulan Belum Terima Raskin
Editor: Dewi Agustina
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger