News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Tragis Angeline

Kenangan Memilukan Angeline Semasa Hidup di Mata Kepala Sekolahnya

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Sekolah SD 12 Sanur Ketut Ruta mendatangi rumah Angeline yang ditemukan terkubur di belakang rumah ibu angkatnya, Rabu (10/6/2015).

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kisah hidup Angeline sangat memilukan. Bocah berusia delapan tahun itu ditemukan sudah dikubur tiga minggu di belakang rumah ibu angkatnya, Margareth, di Jalan Sedap Malam No 26 Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).

Hanya ada kesedihan yang mengiringi kehidupan Angeline semasa hidupnya. Hal itu dirasakan Kepala Sekolah SD 12 Sanur, Ketut Ruta. Ia merasa terpukul atas kematian tragis anak didiknya yang sehari-hari dikenal pendiam karena tekanan yang diterimanya di rumah.

Angeline semasa hidup. (Kompas.com/Sri Lestari)

Sebelumnya, Ketut Ruta pernah menawarkan diri merawat Angeline, namun orangtua angkatnya melarang. Yang membuat dia lebih terpukul, keadaan Angeline tiap masuk sekolah. Ia mendapat perlakuan buruk keluarganya.

"Anak itu dari segi akademis agak kurang dibanding teman lainnya. Angeline sering diam, menutup diri, tidak mau bergaul. Kondisinya sangat memprihatinkan," tegasnya kepada Tribun Bali, Rabu (10/6/2015) di lokasi kejadian.

Ketika masuk sekolah, kondisi Angeline berantakan. Rambutnya acak-acakan dan badannya mengeluarkan bau tidak sedap. Kondisinya juga terlihat lemas, alias kurang makan. "Pokoknya kurang perhatian lah," imbuhnya.

Satu di antara kondisi mengenaskan Angeline, dikisahkan oleh Ruta, yakni saat Angeline terlambat masuk sekolah. Saat itu kondisinya sangat tidak terawat, seperti tidak mandi. Terpaksa ia menyerahkan ke wali kelasnya.

Sebelum masuk kelas, guru harus memandikan Angeline untuk menghilangkan bau tak sedap di tubuhnya. Sehari-hari di rumahnya, ibu angkatnya selalu mempekerjakan Angeline untuk memberi makan ayam-ayamnya.

Margareth, ibu angkat Angeline. (Foto: Kompas.com/Sri Lestari)

Usai dimandikan, Angeline diberikan makan. Ia sangat menikmati makanan yang diberikan guru, bahkan sangat lahap.‎ Guru-guru dan temannya di sekolah kerap melihat luka lebam di tubuh Angeline.

"Menurut ibu angkatnya, semua itu bertentangan sekali. Karena, ia menyebut Angeline susah untuk makan, dan minum susu saja. Padahal, dia (Angeline) sering dikasih makan oleh ibu gurunya. Dan keponakan saya sendiri," urainya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini