Laporan Wartawan Tribun Jateng, Abdul Arif
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Darojat (37), warga Jalan Maespati, Desa Tritih Wetan, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap melaporkan temuannya, merica oplosan yang beredar di pasar. Ia menemukan merica oplosan, Rabu (9/6/2015) pukul 10.00 WIB.
Saat tengah berjualan di Pasar Saliwangi, Desa Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara, seorang sales datang kepadanya dan menawarkan produk merica. Ternyata oplosan, karena harga per kilo Rp 185 ribu. Sementara merica asli Rp 205 ribu per kilo.
Darojat sempat tergiur dengan merica tersebut. Pasalnya, sales tersebut memperlihatkan contoh merica asli. Namun dia kecele. Setelah melakukan transaksi, ternyata merica tersebut oplosan. Merica dibungkus menggunakan plastik kiloan.
"Namun saat merica tersebut dibuka dan akan dibungkusi dengan plastik lebih kecil, baru diketahui merica tersebut telah dicampur bahan padat yang menyerupai merica," kata Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna, Kamis (11/6/2015).
Kapolres menjelaskan, ciri-ciri merica palsu tersebut memiliki bentuk dan bau yang sama seperti merica asli. Hanya saja tekstur kulitnya tidak berserat. Merica tersebut berwarna putih padat seperti bahan gibsun.
Ulung dan anak buahnya memeriksa barang bukti merica yang diduga oplosan tersebut. Polisi masih menyelidiki penjual merica oplosan. Untuk menguji benar tidaknya oplosan, merica diperiksa di laboratorium.
Dari barang bukti yang ada, lanjut dia, satu bungkus merica dengan berat satu kilogram diduga terdiri dari 70 persen bahan padat yang menyerupai merica. Sisanya, kandungan merica asli hanya 30 persen.
AKBP Ulung mengimbau pedagang waspada jika menjumpai sales yang menawarkan barang dengan harga di bawah pasar. Pedagang juga diminta menulis identitas sales merica oplosan.