- Margareith mengaku bertemu seorang saksi yang sempat melihat anaknya di sebuah warung lalapan di Kerobokan, Denpasar. Katanya, saksi melihat anak dengan ciri-ciri mirip Angeline bersama seorang perempuan dan laki-laki yang tubuhnya lebih besar dari Angeline.
- Margareith mengaku sudah bertanya ke paranormal yang menyebut Angeline ada di seputaran Sanur.
- Keluarga menggelar sayembara via broadcast BBM dan media sosial. Penemu Angeline akan diberikan uang mulai Rp 10 juta sampai Rp 40 juta.
Jro Kerek, seorang balian, berdoa sembari memegang foto Angeline di Jalan Sedap Malam No 26, Kesiman, Denpasar, Kamis (21/5/2015). Polisi menempuh cara niskala untuk menemukan Angeline. (Tribun Bali/Edi Suwiknyo)
24 Mei 2015
- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PA) Aris Merdeka Sirait mendatangi rumah Angeline. Ia menyimpulkan tempat tinggal dan kamar Angeline tidak layak. Margareith emosional. Ia sempat mengancam pembantunya, Agus menggunakan parang.
- Polsek Dentim koordinasi dengan polres-polres dan pihak keamanan di pelabuhan.
25 Mei 2015
- Ketua Komnas PA Aris Merdeka Sirait mendatangi Polresta Denpasar dan Mapolda Bali. Ia menganggap proses adopsi Angeline belum sah karena hanya memakai akta notaris.
26 Mei 2015
- Kapolda Bali memerintahkan penggeledahan rumah Margareith, namun hasilnya nihil. Anggota polisi berjaga di rumah Margareith 24 jam.
27 Mei 2015
- Agus Tai dikabarkan berhenti bekerja
28 Mei 2015
- Kapolresta Denpasar dan jajaran menyisir rumah Margareith. Mereka juga mencari informasi kepada warga dan tetangga soal keberadaan Angeline.