TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Angeline, bocah 8 tahun yang ditemukan tewas terkubur di pekarangan rumahnya di Denpasar, Bali, ternyata pernah berkunjung ke Balikpapan bersama ibu angkatnya, Margriet CH Megawe.
Hal ini disampaikan kakak kandung Margriet, Hans Megawe, saat menerima Tribun di kediamannya, Bonto Bolaeng 35 Jalan DI Panjaitan RT 49, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah.
"Sekitar dua tahun lalu dia datang berkunjung ke rumah saya bersama Angeline," ujar Hans, kakak kandung Margriet.
Hans bercerita adiknya masih seperti dulu. Sosok Margriet yang peduli dan menyayangi anak kecil, dan juga penyayang binatang.
"Meski bukan anak kandung, tapi Telly sangat menyayangi Angeline. Begitu juga dengan kami," kata Hans.
Saat di Balikpapan, anak bungsu Hans, Lesley, pernah mengajak Angeline jalan-jalan ke Mal Fantasy Balikpapan Baru.
"Waktu itu saya ajak Angeline makan ayam goreng di KFC. Anak itu cantik sekali, kami semua sayang dengan dia," ujar Lesley.
Bahkan kakak Lesley, Cathy Megawe, ikut menyuapi Angeline saat makan dan pernah memandikannya. Karena itulah saat mendengar kabar kematian Angeline, seluruh keluarga di Balikpapan berkumpul di rumah untuk berdoa bersama.
"Kita juga telpon tante Telly untuk kuat menghadapi cobaan ini," ujarnya.
Hans menceritakan adik perempuannya itu lahir di Sanga Sanga, Kabupaten Kukar. Ayahnya dulu bekerja di Pertamina dan memiliki 8 orang anak.
Margriet adalah anak keempat, dan Hans adalah anak ketiga. Sewaktu muda, Margriet pernah bekerja di salah satu perusahaan swasta di Tarakan. Karena kemampuannya yang fasih berbahasa Filipina, Margriet pernah bekerja di Kantor Konsulat Filipina sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.
"Saat bekerja inilah dia bertemu dengan suaminya yang pertama, bule yang berprofesi pilot," ujar Hans.
Namun sayang, Hans tidak ingat nama suami Margriet itu. Namun dari kerabat lain disebutkan namanya adalah Wenlis. Dari pernikahannya pada tahun 1976, Margriet memiliki anak perempuan bernama Yvone.
Setelah bercerai dengan Wenlis, Margriet menikah lagi dengan bule Amerika yang bekerja di perusahaan minyak pada tahun 1986 bernama Douglas. Dari pernikahannya ini mereka dikaruniai anak bernama Christina yang berdomisili di Amerika Serikat.
Selama beberapa tahun menikah dengan Douglas, Margriet tinggal di rumahnya di Bonto Bolaeng No 34, Jl DI Panjaitan, Sumber Rejo, Balikpapan Tengah.
"Suaminya sering pulang pergi Balikpapan, Amerika dan Pekanbaru karena bisnisnya di sana," ujar Hans. Meski tidak lama tinggal di Balikpapan, namun Hans mengenal betul keluarga adiknya. Terutama Margriet yang sangat menyukai anak kecil dan penyayang binatang.
Pernah suatu ketika, Margriet mendapati seekor kucing yang tidak terurus lewat di depan rumahnya. Ia lalu meminta Lesley untuk merawat kucing itu.
"Saya masih ingat diminta tante saya untuk membawa kucing itu ke dokter hewan, dokter Suseno. Setelah itu dia pesan ke saya untuk dirawat. Sampai saya diberi uang untuk beli kandang kucing yang bagus," kata Lesley.
Semasa tinggal di Balikpapan, Lesley dan Cathy juga kerap tidur di rumah mereka. Ia pun masih ingat kenangan bersama pamannya, Douglas. Biasanya ketika datang ke Balikpapan, Douglas sering membawakan Lesley dan Cathy makanan impor dan mainan remote control.
"Kalau pulang dari Amerika, om Douglas sering bawakan saya mainan remote control," kata Lesley.