News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Tragis Angeline

Kompolnas Bantah Ada Oknum Polisi Menerima Suap Terkait Kasus Angeline

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan warga dari empat banjar desa adat Gumi Kebonkuri melaksanakan upacara pecaruan di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Selasa (16/6/2015). Upacara ini bertujuan untuk mengilangkan pengaruh negatif di kawasan desa tersebut setelah insiden pembunuhan Angeline beberapa waktu lalu.(Tribun Bali/Rizal Fanany)

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kompolnas telah mengkonfirmasi informasi adanya oknum polisi yang diduga menerima suap dalam kasus pembunuhan Angeline pada Kapolda Bali. Namun, informasi tersebut dibantah oleh pucuk tertinggi di Polda Bali tersebut.

Komisioner Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network), Selasa (16/6/2015) mengatakan, pihaknya telah menanyakan dugaan tersebut pada Sompie. Namun, sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya fakta terkait dugaan tersebut.

"Dugaan tersebut telah dikonfirmasi oleh Pak Kapolda. Itu tidak benar," ucap Hasibuan.

Ia mengatakan, pihaknya meminta masyarakat dapat memberikan bukti pada Kompolnas jika mengetahui adanya informasi terkait suap tersebut.

Pihaknya telah melihat proses pemeriksaan terhadap tersangka oleh tim penyidik. Dari hasil pengamatan tersebut diketahui kelambanan pemeriksaan disebabkan keterangan tersangka yang terus berubah-ubah.

"Ini memang sulit, tetapi itulah tantangan bagi kepolisian," ucap Edi.

Ia meminta, penyidik memfokuskan pada pencarian alat bukti untuk menjerat para tersangka.

"Saya kira ini tantangan bagi kepolisian untuk menyiapkan bukti-bukti," kata Edi.

Ia mengatakan, kepolisian harus berhati-hati dalam menangani kasus tersebut sehingga tabir kematian Angeline dapat dibuka secara terang benderang.

"Pelaku lain harus bisa diungkap," tegas Edi.

Pihaknya akan terus melakukan pengawasan terkait kasus kematian bocah delapan tahun tersebut hingga tuntas. Apalagi, kasus tersebut telah menjadi konsumsi publik nasional dan internasional.(joe)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini