TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Minggu pertama Bulan Ramadan, Mojokerto mulai diserbu pengamen jalanan.
Hampir di setiap sudut Kota Mojokerto ada pengamen hingga membuat masyarakat mulai tak nyaman berada di lokasi terbuka.
"Di sejumlah titik banyak pengamen tapi sampai saat ini kami belum menemukan solusi," tutur Kasatpol PP Kota Mojokerto, Mashudi, Selasa (23/6/2015).
Menurut Mashudi, pihaknya bisa merazia tapi tidak bisa menindak agar mereka jera. Satpol PP hanya bisa membawa pengamen ke Dinas Sosial (Dinsos) tanpa solusi lanjutan.
"Razia yang dilakukan selama ini tidak efektif karena setelah sampai di Dinsos tidak ada tindakan yang membuat mereka jera. Perda tidak ada terkait penindakan untuk pengamen, yang ada hanya pengemis," paparnya.
Ada tiga basis berkumpulnya pengamen di Kota Mojokerto, yakni kawasan Balong Cangkring (BC) di Kecamatan Prajuritkulon, Baraba dan Sekar Putih di Kecamatan Magersari.
Para pengamen di Kota Mojokerto saat Bulan Ramadan eksodus dari luar kota. "Jika sampai mengeluhkah pengguna jalan ya apa boleh buat," tegas Mashudi.