TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Mata Abdul Salim serius memelototi daftar nama penumpang pesawat angkut militer, Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1310 di Posko Informasi Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Rabu (1/7/2015).
Ia datang sendirian, mengenakan setelan kemeja dan celana jeans sederhana. Setelah beberapa saat, ia menunjuk ke arah nama Marlis Jefriani dan Siti Halimah. Kedua nama itu merupakan kerabatnya yang hendak terbang ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Selasa lalu.
Keduanya telah menjadwalkan untuk melangsungkan pernikahan di Tanjung Pinang. Namun naas, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, keduanya menjadi korban jatuhnya pesawat militer tersebut di Medan.
"Marlis Jefriani dan Siti Halimah berencana ke Tanjung Pinang untuk menikah di sana setelah Lebaran ini. Kami sekeluarga kaget karena mendapat kabar pesawat Hercules yang mereka tumpangi jatuh," ujarnya lirih.
Abdul Salam merupakan paman dari Siti Halimah. Kemarin mendatangi Lanud Roesmin Nurjadin dengan membawa fotokopi kartu keluarga (KK) orangtua Siti Halimah, yang beralamat di Jalan Adi Sucipto No 10, Pekanbaru. Dikatakan Abdul, kedua orangtua Siti Halimah masih syok.
Menurut dia, Siti Halimah baru pertama kalinya naik pesawat Hercules karena diajak oleh calon suaminya.
"Setahu saya, dia baru pertama ini naik pesawat dan calon pengantin prianya yang mengajak," kata dia.
Ia mengatakan, pernikahan keduanya akan digelar di Tanjung Pinang, tempat Marlis Jefriani berdomisili.
"Calon suaminya kan tinggal di Tanjung Pinang, makanya keduanya berencana untuk menggelar pesta di sana setelah Lebaran," tuturnya.
Hingga Rabu sore, jenazah Siti Halimah dan Marlis Jefriani belum teridentifikasi.
Berencana Menikah Sehabis Lebaran, Siti Halimah-Marlis Jefriani Jadi Korban Hercules
Editor: Dewi Agustina
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger