News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat TNI Jatuh

Dua Putra Aceh Lettu Rahmad Syamdani dan Iptu Hery Syahputra Korban Hercules

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Danrem 011 Lilawangsa, Kolonel Infanteri Ahmad Daniel Chardien memimpin langsung pemakaman secara militer Lettu (Pnb) Hery Syahputra di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Bukit, Desa Perdamaian, Kecamatan Kualasimpang, Aceh Tamiang. Rabu (1/7/2015).

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Jumlah korban yang meninggal dalam tragedi jatuhnya pesawat Hercules milik TNI AU di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015) siang, mencapai 141 orang. Terdiri atas 12 awak pesawat, 101 penumpang, dan 28 warga yang berada di lokasi jatuhnya pesawat. Di antara awak pesawat yang meninggal, terdapat dua putra Aceh, yakni Iptu Pnb Hery Syahputra (28) dan Lettu (Tek) Rahmad Syamdhani.

Iptu Hery merupakan warga Aceh Tamiang, sedangkan Rahmad Syamdhani berasal dari Kota Lhokseumawe, tapi berdarah Tanjungpura, Sumatera Utara.

Hery tadinya bertugas di Lampung. Ia mahir menerbangkan helikopter. Sebelum ditugaskan ke Pontianak, ia diberi cuti oleh atasannya lima hari (25-29 Juni 2015). Saat cuti dia berkumpul dengan ibu dan keluarganya selama lima hari puasa Ramadan di Aceh Tamiang.

Jadi, saat berada di pesawat Hercules yang nahas itu pada Selasa (30/6/2015) pagi, Hery Syahputra baru satu hari aktif kembali bertugas pascacuti. Tapi takdir berkata lain, ajal menjemputnya dalam tragedi jatuhnya pesawat yang sudah berumur 51 tahun itu.

Setelah diidentifikasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik kemarin pagi, jenazah korban langsung dibawa jalan darat ke Aceh Tamiang, ke kampung orang tuanya.

Upacara pemakaman almarhum kemarin dipimpin langsung oleh Danrem 011 Lilawangsa, Kolonel (Inf) Ahmad Daniel Chardin di rumah duka, Dusun Mawar Satu, Gang Bahagia Desa Perdamaian, Kecamatan Kualasimpang, Aceh Tamiang. Jenazah kemudian disembahyangkan di Masjid Desa Perdamaian.

Ratusan iring-iringan kendaraan roda dua dan roda empat milik warga mengantar almarhum ke tempat peristirahatan terakhir yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumah duka.

Dalam amanatnya, Danrem Lilawangsa mengatakan, atas nama Pangdam Iskandar Muda mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas gugurnya Iptu Hery Syahputra, perwira urusan logistik Seksi Logistik Skuadron 12/Serbu Puspenerbad di Lampung.

"Selama menjalankan tugas, almarhum merupakan prajurit yang baik. Kita doakan arwah almarhum diterima Allah sesuai dengan baktinya dan bagi yang ditinggalkan agar memperbanyak amal karena juga akan menghadap Ilahi," kata Danrem Achmad Daniel Chardin.

Kedua orang tua almarhum, Rusli Syam dan dan Emiarti Chan, beserta adik dan kakak almarhum, tampak tak mampu membendung air mata saat melihat jasad almarhum dimasukkan ke liang lahat.

Almarhum dimakamkan di TPU Dusun Bukit, Desa Perdamaian, antara lain, disaksikan Dandim 0104/Aceh Timur, Letkol (Inf) Endra Saputra Kusuma, Danyon 111/Rider Tualang Cut, Letkol Inf Puji Hartono, dan Ketua DPRK Aceh Tamiang, Ir Rusman.

Sementara itu, dari Lhokseumawe dilaporkan bahwa korban lainnya akibat jatuhnya pesawat Hercules tersebut adalah Lettu (Tek) Rahmad Syamdhani. Ia merupakan perwira TNI AU asal Kota Lhokseumawe.

Dari Tanjung Pura, Sumatera Utara, ayahnya merantau ke Lhokseumawe dan berprofesi sebagai guru agama di Sekolah Dasar (SD) Yayasan Pendidikan Arun (Yapena). Sampai Rahmad tamat SMA, ayahnya masih menjadi guru di SD tersebut.

SD hingga SMA ia tamatkan di (Yapena), Batuphat, Lhokseumawe. Ia pernah menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Arun tahun 2005 dan Paskibra Lhokseumawe tahun 2006.

Setamat SMA tahun 2006, Rahmad masuk Akademi Angkatan Udara dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2009 dengan meraih peringkat 14 perwira terbaik dari ratusan lulusan.

Tahun 2013 ia menikahi perempuan asal Bengkulu dan baru dikaruniai seorang anak. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Teknisi di Landasan Udara (Lanud) Sulaiman Bandung, Jawa Barat.

"Itu sebab dia bersama keluarga menetap di Bandung," ujar Teuku Rifki Vediansyah, sahabat korban yang ditanyai Serambi (Tribunnews.com Network) di Lhokseumawe, Rabu (1/7/2015) kemarin.

Jenazah korban kemarin setelah diidentifikasi di RSUP Adam Malik Medan, dibawa ke Tanjung Pura, karena kedua orang tuanya (Anwan Hasyim, 55 tahun dan Nur, 50 tahun) berasal dari Tanjung Pura. Di sanalah ia dimakamkan dalam upacara militer.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini