Laporan Wartawan Surya, Miftah Faridl
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Pondok Pesantren Millinium Roudlotul Jannah menampung bayi dan anak-anak yang tidak pernah diinginkan kelahirannya ke muka bumi alias anak haram.
Bayi-bayi ini diselamatkan dari bak sampah, bantaran rel sampai emperan toko. Bahkan, sejak dalam kandungan mereka diracun karena orangtua mereka malu bila nanti si jabang bayi lahir.
Begitu cerita Muhammad Khoirul Sholeh Efendie, pengasuh Pondok Pesantren Millinium Roudlotul Jannah kepada istri para menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK yang datang berkunjung, Kamis (2/7/2015).
"Kami asuh apapun keadaan mereka. Kami tak pernah anggap mereka anak haram. Mereka titipan Allah," ujarnya. Bukan hanya bayi, Gus Mad juga menampung ibu hamil karena kasus pemerkosaan di luar nikah.
Gus Mad memberikan bimbingan rohani kepada mereka agar ikhlas menerima keadaan dan tidak menambah dosa. Ia memastikan tak ingin bayi yang ada di dalam kandungan dibunuh.
"Sedari kandungan anak-anak ini diracuni obat pembunuh serangga. Lahir kemudian dibuang di sampah. Contohnya Maryam ini. Kami terima dia dari anggota Polsek Krian yang menemukan dia di pinggir rel. Kami terima dia dengan kasih sayang," kata dia.
Ponpes ini memiliki kebijakan keras terkait adopsi. Bagi Gus Mad, anak yang sudah masuk ke ponpes, haram hukumnya untuk diadopsi. Gus Mad beralasan, para pengadopsi pilih-pilih bayi sesuai selera mereka. Padahal, semua anak memiliki hak sama.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
40 Soal Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 4 UTS Semester 1 Kurikulum Merdeka 2023 Lengkap Kunci Jawaban
"Saya dihujat karena kebijakan ini. Tapi saya balik tanya ke mereka, kenapa mereka tidak mau menolong saat anak ini di kandungan. Mereka hujat ibu bayi ini dengan alasan moral. Mereka hanya pilih anak yang cantik dan ganteng. Ya cacat tidak mau," keluhnya.