TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Suasana duka sempat mewarnai ruangan kerja, Bripda Putri Inka Mutiara (23), seorang anggota Polwan Polda Jawa Barat pasca-terjatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Selasa (30/6).
Kepanikan pun sempat mewarnai lorong gedung Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jabar ketika Putri menangis tersedu-sedu.
Begitulah gambaran suasana yang diceritakan Dias Risnawati (26), setelah Putri mendapatkan kabar mengenai Letda PNB Dian Sukma. Sekitar pukul 13.30 WIB, Putri mendapatkan telepon dari keluarganya yang mengabarkan bahwa Dian menjadi kopilot pesawat Hercules nahas tersebut.
Mendengar kabar itu, sontak membuat Putri terkejut dan tak percaya. Staf Biro SDM Polda Jabar ini mencari televisi untuk menyaksikan berita kecelakaan pesawat di Medan tersebut. "Kebetulan televisi di ruangan kami mati.
Kemudian dia mencari televisi di ruang lain. Tapi kami larang karena takut terjadi apa-apa," kata Dias kepada wartawan di Markas Polda Jabar, Rabu (1/7).
Menurut Dias, selain panik Putri sempat duduk menyendiri sembari menangis. Ia baru tenang setelah dua anggota Polwan lainnya mencoba menenangkannya.
"Di Mess Polwan juga masih sempat menangis terus sebelum dijemput keluarganya untuk berangkat ke Karawang. Pagi tadi (kemarin) Putri juga langsung berangkat ke Medan menggunakan pesawat," kata Dias.
Ketidakpercayaan Putri mengenai jatuhnya pesawat yang ditumpangi Dian bukan tanpa alasan. Dian sempat berkomunikasi dengan Putri pada Selasa (30/6) pagi atau sebelum pesawatnya dikabarkan kandas di Medan. Layaknya pasangan kekasih, keduanya saling bertukar kabar melalui sambungan telepon.
"Komunikasinya lebih tentang persiapan penerbangan Bang Dian sebelum ke Medan. Posisinya Bang Dian sendiri masih di Halim Perdanakusumah sebelum berangkat ke Medan waktu itu," kata Dias yang mengetahui hal tersebut setelah Putri bercerita kepadanya.
Diakui Dias, Putri memang kerap bercerita kepadanya mengenai hubungannya dengan Dian. Konon mereka sudah menjalin hubungan pacaran selama tiga tahun lamanya. Selama berpacaran, keduanya memang jarang bertemu lantaran Dian berdinas di Malang.
"Jadi lewat komunikasi ponsel saja. Kalaupun ketemu, Putri yang datang ke Malang karena Bang Dian sendiri sibuk dengan kedinasannya. Tapi itu juga tidak sering," kata Dias.
Melalui ponsel milik Dias, Putri terlihat memasang status pesan blackberry dan profil picture yang tidak seperti biasanya. Ia menuliskan status seolah untuk mendiang kekasihnya.
Berdoa, mencari, meyakini, dan pernah mencintaimu, pahlawan teristimewaku. I love u Dian Sukma. Begitulah status pesan blackberry terakhir yang dituliskan Putri.
Selain status pesan, Putri memasang profil picture pesan blackberry-nya dengan gambar peti kayu yang dibalut bendera merah putih. Di atas bendera tersebut terdapat foto seorang pria berseragam prajurit TNI dari kesatuan Angkatan Udara (AU). Sedangkan di peti kayu itu terdapat nama Letda PNB Dian Sukma P.
Hubungan keduanya ternyata sudah diketahui sejumlah anggota Polda Jabar.
Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono, keduanya berencana menikah. "Ini informasinya sudah bertunangan," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono, di Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Rabu (1/7).
Sulistyo yang sering bertemu dengan Putri ini mengatakan, yang bersangkutan memang tidak masuk kerja pada perayaan hari ulang tahun ke-69 Bhayangkara setelah dilakukan pengecekan. Menurut Sulistyo, kemungkinan yang bersangkutan sedang dirundung duka mendengar peristiwa nahas di Medan. "Berduka tentu saja setelah kemarin dihubungi keluarganya," ujar Sulistyo.
Sedangkan atasan Putri, Kepala Biro SDM Polda Jabar, Kombes Pol Dody Marsidy, memang memberikan izin kepada Putri untuk tak berdinas. Putri mengajukan izin untuk pergi ke Medan bersama keluarganya.
"Kami izinkan itu alasan kemanusiaan dan sudah diatur izin khusus. Kemarin juga sempat dijemput keluarga untuk pulang ke Karawang dan informasinya berangkat ke Medan pagi ini (kemarin)," kata Dody.
Dody pun sempat menyaksikan dan merasakan keharuan yang dialami Putri. Menurutnya, Putri terlihat panik dan bingung setelah mendapatkan kabar duka dari keluarganya sekitar setengah jam pemberitaan terjatuhnya pesawat Hercules di Medan. Sembari memegang ponsel, Putri terlihat resah ketika hendak masuk ke dalam ruangan atasannya.
"Waktu saya lihat dia kebingungan di depan pintu saya. Tapi tidak jadi masuk, kemudian saya panggil dan keluar. Lalu saya panggil temannya untuk menanyakan apa yang menimpanya," kata Dody seraya mengizinkan Putri untuk pulang ke mes polwan untuk menenangkan diri. "Selaku keluarga Putri di kepolisian, kami sangat berduka cita atas peristiwa itu". (tribun jabar/cis)