TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pemilik spa yang ditimpa pesawat Hercules A-1310, Wajib Sinuraya, mempertanyakan soal delapan karyawannya yang meninggal saat peristiwa yang terjadi pada Selasa (30/6/2015). Menurut Wajib, keluarga karyawannya sudah memberikan data korban.
"Kebetulan tempat kami itu kejadian, ada delapan orang karyawan meninggal. sudah dipisahkan tapi untuk dipastikan harus dengan prosedur DNA, sedangkan keluarga sudah semua di sini. Berapa lama ini keluarga harus tunggu?" kata Wajib kepada Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Arthur Tampi saat konferensi pers di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Haji Adam Malik, Kamis (2/7/2015).
Karyawan yang tewas dalam insiden tersebut yakni terdiri dari dua orang kasir, satu tukang kebun, satu tukang parkir, dan empat orang tukang laundry.
Wajib menyebutkan saat itu spa miliknya tidak buka. "Kita enggak buka, cuma kantin aja itu. Tidak buka," kata Wajib.
Saat itu delapan karyawannya sedang menyapu dan melakukan aktivitas lainnya. Tiba-tiba Hercules A-1310 itu menimpa tempat kerja delapan orang tersebut.
Sementara itu, proses identifikasi jenazah akan dipercepat jika sudah ada keluarga korban. Mereka akan diambil sampel DNA dan akan dibawa ke laboratorium Mabes Polri.
"Prosesnya itu memang di dalam pemeriksaan laboratorium, ada yang bisa cepat. Yang bisa cepat itu 24 jam, 48 jam, tapi ada juga yang bisa satu minggu, dua minggu atau bahkan sampai seminggu atau tiga bulan," ungkap Arthur.
Penulis : Kahfi Dirga Cahya