TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK - Masyarakat Kabupaten Blitar dan Nganjuk, khususnya dari keluarga TKI sangat antusias membeli bahan kebutuhan pokok di pasar murah yang diselenggarakan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Kegiatan pasar murah dalam etape terakhir Safari Ramadhan ini diselenggarakan di Pendopo Kecamatan Talun, Kantor Kepala Desa Pasirharjo, Kabupaten Blitar, serta Desa Cengkok, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk.
Pasar murah dibuka Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf didampingi Eksekutif Sinarmas, Lukmono, Eksekutif Artha Graha, Selvi serta Kepala LP3TKI Surabaya, Tjipto Utomo.
Dalam sambutannya, Nusron menyampaikan kepada masyarakat Blitar dan Nganjuk bahwa segala sesuatu yang ada kaitannya dengan masalah penempatan dan perlindungan TKI adalah tugas dan pekerjaan BNP2TKI.
"Jika sampai ada majikan yang jawil-jawil TKI itu juga menjadi bagian dari pekerjaan BNP2TKI untuk membantu mengurus dan melindungi TKI di luar negeri" ungkap Nusron, Jumat (10/7/2015).
Dengan penyelenggaraan pasar murah itu, Nusron sekaligus mensosialisasikan bagaimana menjadi TKI secara benar mulai dari proses penempatan, kerja, hingga kembalinya ke tanah air serta bagaimana cara aman mengirimkan uang untuk keluarganya di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Nusron juga menyampaikan dan mengajak masyarakat di Blitar dan Nganjuk agar jangan sampai para istri di daerah Blitar dan Nganjuk bekerja menjadi TKI di luar negeri, malah suaminya kawin lagi di Indonesia. Pesan moral itu ditegaskan Nusron karena sudah ada beberapa kasus seperti itu yang terjadi.
Adapun terkait dengan acara pasar murah, Nusron mengatakan penyelenggaraan Pasar Murah di Blitar dan Nganjuk ini merupakan yang terakhir dari rangkaian safari ramadhan yang diselenggarakan BNP2TKI sejak awal ramadhan yakni di Cirebon, Jakarta, Kendal, dan Kudus.
Di pasar murah tersebut, mereka dapat membeli minyak goreng seharga Rp 9.000 per liter dan paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula pasir, dan mie instant. Minyak goreng yang disediakan sebanyak 5.000 liter sedangkan paket sembako lebih dari 1.000 bungkus dengan harga Rp. 25.000 per bungkus.