TRIBUNNEWS.COM, ACEH TIMUR -- KABID Humas Polda Aceh, Kombes Pol T Saladin kepada Serambi mengatakan, keberadaan Din Minimi di areal kebun karet Desa M-IV, Indra Makmu, Aceh Timur selain untuk bersembunyi dari aparat keamanan juga untuk melakukan misi lain yaitu tindak kejahatan pemerasan terhadap tauke karet dan pengepul sawit.
Tindak kejahatan yang dilakukan komplotan Din Minimi semakin lancar karena mereka memiliki senjata api.
Menurut Saladin, beberapa hari lalu, pemerasan dilakukan oleh Din Minimi terhadap mantan keuchik di kawasan itu. Pelaku meminta uang Rp 2 juta sambil menodongkan senjata.
“Berdasarkan informasi yang kita terima dari masyarakat dan pengusaha perkebunan, selama ini Din Minimi kerap muncul dan memintai uang kepada mereka. Masyarakat tidak berani melapor karena takut,” ujar Kombes Saladin.
Saladin menegaskan, apa yang sudah dilakukan oleh Din Minimi memang sangat keterlaluan karena sudah merugikan masyarakat. Tindakan mereka adalah tindakan kriminal murni, oleh sebab itu kata Saladin, polisi akan terus memburu kelompok ini.
“Kita tidak akan berhenti mengejar mereka, kalau mereka melawan, ya berarti kita juga memberi perlawanan seperti yang terjadi saat penyergapan di kebun karet itu,” ujar Saladin.
Saladin menambahkan, saat ini yang paling dibutuhkan polisi adalah kerja sama masyarakat untuk memberi tahu informasi tentang keberadaan komplotan bersenjata. Saladin kembali menegaskan, Din Minimi bukan pahlawan sebagaimana yang dicitrakan selama ini.
“Dari semua laporan yang sudah kita terima, terbukti dia (Din Minimi) telah melakukan tindak kriminal bahkan tak segan-segan membunuh. Jadi kita akan terus memburu, sekali pun ia bisa bersembunyi dari polisi, tapi dia tidak bisa bersembunyi dari mata masyarakat. Kita berharap masyarakat terus membantu kita,” demikian Kabid Humas Polda Aceh.(sb)
Soal Penilaian Harian & Pembahasan Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 SMA/MA Pola Keruangan Desa & Kota
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster