Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, NAGREG - Memasuki malam hari, jalur selatan Nagreg terpantau padat merayap Jumat (17/7). Pemandangan kepadatan volume kendaraan di jalur ini hampir sama seperti saat H-2 lebaran memasuki malam hari yang menjadi puncak arus mudik 2015. Akan tetapi, panjangnya antrean tak seperti H-2 lebaran kemarin.
Laju kendaraan pun melambat akibat kapasitas jalan terisi oleh antrean kendaraan yang mengarah ke arah timur Jawa Barat melalui Tasikmalaya via Limbangan dan juga Garut via Kadungora.
Berdasarkan pantauan Tribun di lapangan, Jalur Selatan Nagreg pada H Lebaran dari siang hari hingga menjelang malam lebih masih tetap didominasi oleh kendaraan roda dua (R2).
Kasatlantas Polres Bandung, AKP Eko Munarianto mengatakan, kepadatan arus mudik pada H lebaran dikarenakan tersendatnya kendaraan di wilayah Limbangan dan Leles Garut. Selain itu, kepadatan juga diakibatkan karena banyaknya wisatawan yang akan menuju ke sejumlah tempat wisata yang ada di Garut.
"Banyak pemudik yang mengambil perjalanan pada hari H seperti tahun kemarin, jadi hari H jalur Nagreg tetap padat. Apalagi banyak wisatawan yang memanfaatkan libur lebaran," ujarnya kepada Tribun via seluler.
Menurut Eko, Satlantas Polres Bandung belum menerapkan sistem buka tutup jalan untuk rekayasa kemacetan, akan tetapi lebih mengarahkan kendaraan ke dua arah yakni arah Tasik dan Garut.
"Kita belum lakukan sistem buka tutup untuk merekayasa, karena kondisi limbangan masih padat, kita hanya mengarahkan yntuk membagi dua arah, kita juga tetap koordinasi dengan Polres Garut" ujarnya.
Menurut Eko, dari data penghitungan kendaraan yang melintas ke Jalur Nagreg dari pukul 06.00 hingga pukul 17.00 sore tadi tercatat 63.470 unit. d
"Masih tetap didominasi oleh R2, sebanyak 50194 unit, sedangkan R4 hanya 13.276 unit," kata Eko.
Hingga pantauan ini dilaporkan kepadatan kendaraan di Jalur Selatan Nagreg ini, mengular hingga Jalan Bypass Cicalengka, Kabupaten Bandung. Bahkan kendaraan dari arah Garut menuju Bandung di Hari Raya Idul Fitri malam pun mulai memadati Jalur Nagreg. (cr5/tribun jabar)