TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Hingga hari ketujuh setelah Lebaran, masih banyak orang yang mengunjungi makam Engeline (8) di Dusun Warung Pal, Desa Tulung Rejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (23/7/2015).
Banyak Pemudik tujuan Banyuwangi nyekar atau menabur bunga dan berdoa untuk bocah yang tewas akibat penganiayaan di rumah orangtua angkatnya di Denpasar, Bali, itu.
"Nih lagi nyekar di makam Engeline. Kebetulan saya Mudik ke Banyuwangi, saya memang niat ke makam Engeline. Saya janji kalau Mudik nanti harus ke makam Engeline sebelum balik ke Jakarta. Saya dan keluarga datang untuk kirim doa buat Engeline semoga mendapat tempat di sorga," kata Tining, warga asal Glenmore, Banyuwangi.
Tining datang bersama suami dan kedua anaknya. Ia mengaku merasa prihatin dengan nasib Engeline.
"Semoga keadilan bisa ditegakkan. Katanya ibu angkatnya yang bunuh ya? Tapi belum sidang kan? Ya semoga siapa saja yang membunuh harus dihukum berat. Dan buat yang mengasuh anak, baik anak kandung maupun angkat, ya harus disayangi karena anak adalah titipan Tuhan," tambahnya.
Di makam Engeline juga terdapat kotak amal yang disediakan untuk pengunjung yang berkenan memasukkan uang sekadarnya. Pengunjung silih berganti datang, tapi tidak tampak keluarga Engeline di sekitar makam untuk memberikan keterangannya soal kotak amal tersebut.
Sementara itu, di atas pusara Engeline masih ada taburan bunga yang masih segar, karangan bunga, boneka dan mainan anak-anak. Bahkan spanduk duka cita juga masih terpasang di pintu masuk pemakaman.(Kontributor Denpasar, Sri Lestari)