Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUNNEWS.COM, PANGKEP - Brigpol Haeruddin, anggota Ba Intel Sat Brimob Polda Sulsel, berharap Kapolda Sulsel memberikan kesempatan untuk merawat putrinya berinisial F (9) sebelum menerima sanksi.
"Saya siap diberi sanksi. Tapi biarkan saya dulu untuk mengurus anak saya (F) yang lagi trauma. Kasihan juga anak saya," ujarnya, Jumat (24/7/2015).
Ev (30), perempuan yang secara tidak sengaja tertembak oleh anak perempuannya, F (9), mengembuskan napas terakhir di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Kamis (23/7/2015) malam. Sebelumnya, F—yang bermaksud bermain dengan pistol milik ayahnya, Brigadir Polisi H, anggota Intelkam Satuan Brimob Polda Sulselbar—tanpa sengaja menembakkan peluru dan mengenai Ev.
Penembakan itu terjadi di dalam rumah korban di Kampung Langoting, Desa Tamangapa, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Timah panah keluar dari senjata revolver yang ditembakkan F.
Peristiwa itu terjadi ketika Brigpol H hendak berangkat ke Kabupaten Maros dan mengambil senjata miliknya di tempat tidur kamarnya. Senjata itu lalu diletakkan sejenak di atas meja makan karena ia akan merapikan pakaiannya.
Tiba-tiba anaknya, F, muncul dan langsung mengambil senjata, kemudian lari masuk ke rumah. Saat itu, saudara kandung Brigpol H, Ab (25), yang juga berada dalam rumah, langsung berteriak saat mendengar suara tembakan sebanyak satu kali.
Ev yang sedang makan ikan dalam posisi berdiri langsung jatuh ke lantai saat tertembak. Sementara itu, Brigpol H berlari dan mengambil senjata dari anaknya, kemudian mengamankannya