Laporan Wartawan Tribun Bali, Eka Mita Suputra
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Boo Gwan Teik (43) terbaring lemah di ranjang ruang instalasi rawat darurat RSUP Sanglah, Bali, Jumat (24/7/2015). Ia sesekali mengeram kesakitan ketika empat petugas medis memasangkan penyangga leher.
Karena kondisinya yang lemah, tim medis pun harus memasangkan alat bantu pernafasan untuk pria bertubuh gempal, berkulit putih itu. Kesadaran Boo Gwan Teik belum begitu pulih.
"Dia belum mampu merespon kami dengan baik," ujar seorang tim medis usai mencoba berkomunikasi dengan Boo Gwan Teik yang kondisinya masih lemah.
Boo Gwan Teik dilarikan ke RSUP Sanglah menggunakan ambulans dan diantar tiga orang petugas lembaga pemasyarakatan. Ia adalah tahanan Lapas Klas II A Denpasar.
Pria berkewarganegaraan Malaysia ini merupakan narapidana seumur hidup karena berusaha menyelundupkan metamphetamine atau sabu seberat 2,2 kilogram ke Bali. Ia ditangkap di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 20 Januari 2010 silam.
"Dia tadi melakukan percobaan bunuh diri, dia tadi ditemukan sudah tergeletak tidak sadarkan diri oleh rekannya sesama tahanan," ujar seorang petugas lapas yang saat itu mengantar Boo Gwan Teik ke IRD RSUP Sanglah.