TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Daerah rawan kekeringan di Pamekasan pada musim kemarau 2015 kian meluas.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, memprediksi sekitar 200 dusun, kali ini diperkirakan meluas menjadi 299 dusun di 80 desa di 11 kecamatan di Pamekasan.
Dua kecamatan tambahan, yakni Kecamatan Kota dan Kecamatan Galis yang tidak masuk rawan kekeringan, dimungkinkan juga menjadi kawasan terdampak.
Kepala BPBD Pamekasan, Akmalul Firdaus, Selasa (4/8/2015) mengatakan, bertambahnya daerah rawan kekeringan di Pamekasan ini berdasarkan pemetaan dan laporan sejumlah kecamatan.
Dikatakan, melihat panasnya cuaca saat ini dan musim kemarau yang datang lebih awal, bisa jadi pemicu kemarau panjang dan membuat daerah yang kekeringan meluas.
“Dari 13 kecamatan di Pamekasan, yang tidak terkena dampak kekeringan itu Kecamatan Kota dan Kecamatan Galis. Tapi ini belum bisa dipastikan aman dari kekeringan, karena musim kemarau masih lama,” kata Akmalul Firdaus.
Menurut Akmalul Firdaus, dari 299 dusun yang rawan kekeringan itu, di antaranya kering keritis sebanyak 166 dusun di 37 desa. Kering langka melanda yang 133 dusun, di 42 desa di 11 kecamatan.
Kekeringan kritis, antara lain, pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Hanya itu untuk kebutuhan air minum dan memasak.
Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 km bahkan lebih.
Kategori kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 km – 3 km.
Guna menanggulangi kekeringan ini, Pemkab membangun posko pengaduan bagi masyarakat yang di sekitarnya terkena kekeringan, namun belum mendapatkan bantuan air bersih secara cuma-cuma.