News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perahu Terbalik Gara-gara Penumpang Foto Selfie

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI : Perahu tenggelam

Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Kendati tak menimbulkan korban jiwa, namun terbaliknya perahu fiber yang ditumpangi belasan penumpang, termasuk empat mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) Minggu (9/8/2015) lalu, menelan kerugian materil sekitar Rp 10 juta.

"'Kejadian ini menyebabkan alat-alat kita semuanya habis, kamera underwater, handphone dan perlengkapan alat snorkling (tercebur ke laut. -red). Ada juga peserta yang kehilangan dompet sama duit, kartu ATM dan segala macam. Total kerugian sekitar Rp 10 juta-lah," kata Wakil Ketua Yayasan Sayang Babel Kite, Indra Ambalika kepada bangkapos.com, Senin (10/8/2015).

Indra memastikan, kejadian itu di luar dugaan, dan dianggap musibah. Pihak yayasan berharap insiden ini tak terulang kembali. Sebenarnya kata Indra, tak mudah perahu fiber itu terbalik, jika diterpa gelombang. Namun ada penyebab lain, yang membuat perahu jadi oleng.

"Informasi yang saya dapat dari nelayan yang bahwa perahu (nahkoda), awalnya perahu miring gara-gara beberapa peserta ada yang foto-foto selfie di kapal (dalam perjalanan -red), sehingga perahu tidak stabil, miring dan ada yang pegang yang di pinggir (kayu atap perahu), lalu terbalik. Jadi penyebabnya bukan sekedar faktor gelombang," katanya.

Pada kesempatan yang sama Indra menyampaikan koreksi atas pemberitaan harian ini pada edisi sebelumnya yang menyebutkan rombongan snorkling dari Karang Kering menuju Pantai Rebo.

"Bukan dari Karang Kering, tapi dari Karang Rulak, Perairan Rebo, jaraknya sekitar 6 kilometer lah dari Pantai Rebo dengan standar perjalanan 45 menit, pakai perahu kita itu. Koreksi yang kedua bahwa di perahu yang miring (terbalik) itu berisi 11 orang, bukan18 orang, dan yang menyelamatkan mereka rombongan kita juga (perahu kedua), dibantu nelayan," katanya.

Indra menyebutkan, kegiatan yang diselenggarakan Yayasan Babel Sayang Kite dimulai sejak Tanggal 14 Mei 2015.

Aktifitas biasanya dilakukan akhir pekan (weekend). Mengenai misskomunikasi Yayasan dengan pihak pemerintah dusun/desa Rebo yang menuding Yayasan Babel Sayang Kite tak berkoodinasi saat melakukan kegiatan, Indra mengaku sudah meluruskan persoalan itu.

"Akhirnya kami tadi langsung ke Kades. Kita minta maaf-lah karena sebelumnya tidak lapor ke desa sehinga terjadi seperti ini. Kami jelaskan ke kades, bahwa sebenarnya kita bingung mau ijin kemana. Karena kan kegiatan ini kan tidak kontinyu," kata Alumni S1/S2 Kelautan IPB yang kini menjadi Dosen di Fakultas Pertanian Perikanan UBB itu memastikan persoalan sudah selesai.

Dilansir sebelumnya disebutkan, belasan penumpang, termasuk tiga mahasiwa dan seorang mahasiswi Universitas Bangka Belitung (UBB) nyemplung ke laut. Perahu fiber yang mereka tumpangi oleng dihantam ombak di Perairan Rebo Sungailiat., Minggu (9/8/2015) sekitar pukul 12.00 WIB siang.

Beruntung nyawa mereka berhasil diselamatkan. Kejadian menjadi bahan pembicaraan, karena ternyata empat mahasiswa yang dimaksud ikut rombongan Yayasan Babel Sayang Kite, tanpa koordinasi Dosen Pembimbing Lapangan, Kurniawan.

Padahal saat itu, empat mahasiswa yang dimaksud, sedang dalam program KKN di Desa Rebo Sungailiat Bangka. Sementara aktivitas wisata yang dilakukan yayasan ini, saat kejadian, diikuti lebih dari 20 peserta berbagai daerah, empat diantaranya adalah Mahasiswa/i UBB tadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini