Laporan Wartawan Surya, Samsul Hadi
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Sebanyak 29 dosen dan 34 pegawai Politeknik Kota Malang (Poltekom) belum menerima gajian dari Mei sampai Agustus 2015, karena Pemerintah Kota Malang menghentikan bantuan dana operasional.
Sampai sekarang, pihak pengelola Poltekom masih berupaya mencaridana utangan ke pihak lain untuk membayar gaji dosen dan pegawai. Dana yang dibutuhkan setiap bulan untuk membayar gaji dosen dan pegawai mencapai Rp 142 juta.
Seretnya keuangan Poltekom untuk gaji dosen dan pegawai terungkap dalam rapat dengar pendapat antara Komisi D DPRD Kota Malang dengan perwakilan Poltekom, Kamis (13/8/2015). Pertemuan itu membahas nasib Poltekom, setelah Pemkot Malang menghentikan dana operasional Poltekom pada perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2015.
Direktur Poltekom, Isnandar mengatakan, tiap tahun Pemkot Malang mengalokasikan dana Rp 1,8 miliar untuk Poltekom. Anggaran itu khusus digunakan untuk membayar gaji dosen dan pegawai di Poltekom.
Menurut dia, dana Rp 1,8 miliar untuk Poltekom pada 2014 sudah terserap sekitar Rp 600 juta. Dana itu untuk membayar gaji dosen dan pegawai mulai Januari sampai April 2015. Sedangkan, gaji Mei samapi Agustus belum terbayar.
"Sampai sekarang kami masih berupaya mencarikan dana utangan untuk membayar gaji dosen dan pegawai. Padahal saya baru dua bulan menjabat Direktur Poltekom, tapi sudah harus menghadapi masalah ini," terang Isnandar.
Ia menambahkan, Poltekom memiliki dana segar dari mahasiswa tapi dialokasikan untuk pembiayaan operasional kampus. Misalnya pembayaran listrik, air, pembelian bahan laboratorium, dan kebutuhan lainnya.
Dana segar tersebut berupa uang kuliah mahasiswa, tapi belum bisa memenuhi pembayaran gaji dosen dan pegawai. Jumlah mahasiswa di Poltekom sekitar 300 orang. Uang kuliah untuk mahasiswa program studi teknologi informatika dan teknologi telekomunikasi sebesar Rp 2 juta per semester. Sedangkan mahasiswa prodi robotik Rp 3 juta per semester.
"Sekarang kami masih proses penerimaan mahasiswa baru. Biaya uang gedung untuk mahasiswa baru Rp 7 juta," terang Isnandar, sambil memastikan, kondisi yang ada tak membuat proses perkuliahan di Poltekom tetap berjalan lancar.
Dijamin Lancar
Selama ini Poltekom berhasil mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Lulusan dari Poltekom banyak yang diserap menjadi tenaga kerja di perusahaan besar. Sehingga terlalu berisiko jika perkuliahan dihentikan.
Menurut Isnandar, kualitas SDM jebolan Poltekom sangat mumpuni sehingga banyak pihak industri menjalin kerja sama. Salah satunya dengan Pansonic. Beberapa lulusan Poltekom pun bisa langsung bergabung di perusahaan tersebut.
"Pabrik Rokok Gudang Garam juga meminta tenaga kerja dari lulusan Poltekom. Kualitas kampus ini bagus, lulusannya banyak diminati perusahaan besar. Makanya, sekarang yang saya pikirkan jangan sampai proses pendidikan di Poltekom porak poranda," beber dia.