TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Menyandang status pelajar SMA, tiga pelajar ini harus berurusan dengan polisi.
Mereka ditangkap anggota Polsek Buduran lantaran beraksi bak preman memalak remaja lain seusia mereka di dekat pabrik Maspion II Buduran, Sidoarjo.
Mereka adalah SA (15), warga Poh Jentrek NA (17), asal Sukorejo dan AD (16), warga Karangannyar.
Aksi mereka dilakukan di atas truk yang membawa mereka dari Surabaya ke Pasuruan. Kebetulan di truk yang sama, dua korban yang naik belakangan.
Kelimanya baru selesai menonton konser Superman Is Dead (SID) Surabaya. "Ketiga pelaku dan korban menumpang truk bak terbuka. Nah, di tengah jalan, ketiga pelaku menodong korban menggunakan sebilah celurit kecil," ujar Kapolsek Buduran, Kompol Sutopo, Minggu (16/8/2015).
Korban diancam akan dilukai bila tidak menyerahkan barang berharga mereka. Ketakutan, kedua korban lantas menyerahkan handphone dan uang yang tersisa di saku.
Tak hanya itu, korban dipaksa turun di kawasan Banjar Kemantren, Buduran. Korban tak tinggal diam. Keduanya melapor ke anggota Polsek Buduran yang patroli di jalan raya. Berbekal ciri-ciri truk, polisi pun mengejar.
Polisi mendapati truk tersebut di kawasan Lingkar Timur. Sopir truk diperintah polisi untuk menepi.
Ketiga remaja yang memalak korban masih ada di dalam bak truk. Mereka lantas digelandang turun. Dari penggeledahan, polisi menemukan dua ponsel dan uang Rp 18.000. "Kami masih memeriksan para tersangka ini. Sedangkan sopir truknya kami persilahkan pergi," ujarnya lagi.
Pengakuan tersangka, handphone hasil rampasan itu rencananga akan dijual. Uangnya dibagi rata untuk foya-foya. (Miftah Faridl)