TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses evakuasi 54 jenazah Trigana PK-YRN yang jatuh pada Minggu, sore (16/8/2015), ditunda hingga esok.
Tadinya evakuasi akan dilakukan melalu jalur darat dengan cara digotong dari lokasi jatuhnya pesawat menuju Oksibil sejauh 14 kilometer.
"Info terakhir evakuasi akan dilakukan esok hari, karena melalui darat tidak memungkinkan," ujar Deputi Operasi Basarnas, Mayjen Heronimus Guru di Kantornya, Selasa (18/8/2015).
Heronimus mengatakan selain terdapat titik titik lokasi yang tidak dapat dilintasi melalui darat, cuaca disekitar lokasi juga berkabut. Selain itu evakuasi akan terhambat oleh keterbatasan pandangan karena waktu sudah malam.
"Untuk melalui jalan 4 kilometer saja membutuhkan waktu berjam-jam, jadi sangat riskan, sehingga Kepala Basarnas, pak, Soelistyo yang mengetahui kondisi lokasi, menundanya hingga esok," katanya.
Saat ini semua personil bermalam bersama jenazah di lokasi Jatunya pesawat ATR-42, di sekitar Distrik Okbape, Papua. Semua Jenazah sudah berada dalam kantung dan siap dievakuasi.
"Seluruh personil di sana bersama Jenazah, mereka akan selalu temani," tuturnya.
Sebelumnya setelah Jenazah terkumpul pada pukul 12.30 WIT, SAR gabungan menyiapkan proses evakuasi melalui udara. Hanya saja kabut yang tebal serta angin yang kencang, evakuasi melalui udara dibatalkan dan dialihkan menuju darat.
Soal Penilaian Harian & Pembahasan Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 SMA/MA Pola Keruangan Desa & Kota
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster
Setelah mempertimbangkan medan perjalanan dan waktu tempuh. Kepala Basarnas Laksamana Madya Bambang Soelistyo menunda proses evakuasi hingga esok hari.