TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Ratusan hektare tanaman kacang hijau milik petani di Kecamatan Sugio, Lamongan diserang hama ulat.
Hama ulat yang mengeluarkan sarang dan melilit setiap bunga putik bakal buah membuat bunga itu mendadak kering dan bisa berbuah karena lepas dari rantingnya.
Upaya pengobatan dengan berbagai insektisida tidak mampu membasmi hama ulat dan meluas menyerang tanaman kacang hijau, seperti yang ada di Desa Ngrambit, Kedungbanjar, Bakalrejo Sugio.
"Obatnya tidak bisa menembus bunga, karena dililit sarang hama ulat,"ungkat Zuhri (40) petani Sugio, Minggu (23/8/2015).
Petani bahkan terpaksa harus bereksperimen memakai berbagai jenis obat insektisida pembasmi hama belum berhasil mengatasi musibah ini.
Dari harga obat Rp 75 ribu sampai Rp 125 ribu tak mempan membunuh hama ulat.
Naasnya, hama ulat yang mewabah ini menyerang tanaman saat mulai kembang, calon buah.
Musibah serangan hama ulat, kata Zuhri, pernah menyerang beberapa tahun lalu.
Namun bisa ditanggulangi dengan obat yang sama seperti sekarang ini.
Bedanya ulat sebesar biji gabah yang sekarang menyerang tanaman melilit putik hingga semprotan air insektisida tak bisa mencapai sasaran.
Sementara tahun sebelumnya, hama ulat itu tak separah sekarang ini.
"Dulu itu ulat hanya nempel daun dan batangnya. Tapi sekarang melilit calon buah,"tambah Zuhri.
Itulah yang menyebabkan petani kebingungan membasminya. Sarangnya mengikat bunga dan akhirnya tidak buah dan obat tidak bisa menembus sampai pada binatang kecil yang ganas itu.
"Bahkan obatnya sampai dobel - dobel tapi tetap tidak mempan,"katanya.
Sejumlah petani menambahkan, petani kacang hijau musim tahun ini bakal dihadapkan dengan tingkat kerugian yang cukup besar.
Itu bisa diperkirakan dari ganasnya serangan hama ulat yang sulit dibasmi dan merontokkan semua calon buah.
Datangnya hama yang tidak bisa dikendalikan, menurut petani juga karena faktor masa tanam yang mundur. Dampaknya, saat panas terik dan angin kencang seperti sekarang ini memudahkan hama hijrah.