TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Dua minggu lebih, Polres Blitar masih disibukkan dengan perburuan terhadap para pelaku perampokan toko emas.
Setelah mengobok-obok wilayah Jawa Timur dan tak menemukan jejak pelaku perampok emas seberat 5 kg, kini petugas dikerahkan berangkat ke luar jawa.
Salah satunya, ke Kalimantan Selatan. Sebab ada informasi, ada komplotan perampok emas, yang tertangkap di salah satu polres di wilayah Kalsel tersebut.
Siapa tahu, mereka yang tertangkap itu merupakan jaringan komplotan perampok emas di Blitar. Sebab, ada dugaan, selama ini perampokan toko emas itu, melibatkan pelaku gabungan, yakni pelaku lokal lokal dan luar jawa.
"Iya, anggota sudah di sana, semoga segera mendapatkan titik terang," kata AKBP Muji Ediyanto, Kapolres Blitar, Rabu (26/8).
Seperti diberitaakan, Rabu (12/8) siang lalu, telah terjadi perampokan toko Emas Janoko, yang berlokasi di komplek pertokoan depan Pasar Kutukan, Dusun Sumber, Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kab Blitar.
Pelaku yang berjumlah enam orang itu berhasil menggondol emas 5 kg, setelah memberondongkan pistol ke dalaam toko dan memecahkan etalase toko.
Meski ke enam pelaku membawa senpi dan memberongdongkan senjatanya, namun tak sampai melukai siapa pun.
Sebab, delapan karyawan toko, langsung sembunyi ke balik meja etalase, dengan posisi merunduk.
Perampokan itu terjadi sekitar pukul 13.43 WIB atau di saat kondisi pasar masih ramai orang.
Usai mendapatkan 5 kg dari toko milik H Asrori (62), warga Lingkungan Kebonsari, Kelurahan/Kecamatan Garum, mereka kabur dengan berboncengan tiga sepeda motor bebek ke arah utara.
Bahkan, diperkirakan dua dari enam pelakunya itu sempat terserempet truk saat kabur ke arah perempatan jalan raya Talun, jurusan Malang-Blitar.