TRIBUNNEWS.COM, BLITAR – Pujiasih (40) hanya bisa tergolek lemah di tempat tidur rumahnya, di Kelurahan Pakunden Rt 03/Rw 04, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, dua tahun terakhir.
Tubuh ibu empat orang anak ini kian kurus dan emah akibat tumor yang menggerogoti tubuhnya.
Tumor itu tumbuh di tulang iga sebelah kiri, tepatnya di bawah payudaranya. Bahkan, tumor itu terus membesar, hingga kini sebesar bola voli.
Benjolan ini tak hanya mengganggu aktivitasnya, namun membuat tangan kirinya kini tak bisa bergerak leluasa.
"Ya besar, sehingga kakak saya rasanya seperti membawa beban berat," ujar Ayu Deta Swandani (25), adik kandung Pujiasih, Jumat (28/8/2015).
Pujiasih sebenarnya bisa diajak ngobrol, namun suaranya lirih dan sangat pelan.
Menurut Ayu, benjolan itu muncul sekitar tahun 2013, usai kakaknya menjalani operasi kanker payudara sebelah kanan di rumah sakit di Kota Malang.
Pasca operasi, kanker payudaranya hilang. Namun, selang lima bulan kemudian, muncul benjolan di bawah payudara sebelah kiri. Awalnya, hanya sebesar kelereng.
"Benjolan itu dianggap biasa sehingga dibiarkan. Nggak tahunya kian hari tambah membesar. Akhirnya, saat benjolan itu sebesar kepalan tangan anak kecil, baru dibawa ke puskemas," tuturnya.
Oleh tim medis di puskemas, kakaknya disarankan operasi karena dipastikan itu adalah tumor.
Karena tak punya biaya hanya diobati non medis, seperti terapi. Namun, setelah lama menjalani terapi dan tetap membesar, akhirnya ia hanya bisa pasrah. Selain itu, ia juga tak punya ongkos buat terapi.
Suami Pujiasihm Irwan Setiawan (45), hanya sebagai sales pupuk organik (kandang). Belum lagi, buat biaya hidup dan sekolah anak-anaknya.
Sebab, dari keempat anaknya itu, dua masih sekolah SMP dan SD. Sementara, dua lagi anaknya laki-lakinya sudah lulus sekolah namun belum bekerja.
Karena tak ada biaya itu, akhirnya korban belum pernah tersentuh medis sejak sakit seperti itu. Selama ini, ia hanya pasrah di rumah saja.
Sementara itu, Kadinkes Pemkot Blitar, dr Ngesti Utomo, mengatakan, pihaknya belum pernah mendapat laporan terkait penderita tumor asal Kelurahan Pakunden. Namun, ia berjanji akan mengeceknya.