TRIBUNNEWS.COM, SAUMLAKI - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan enggan berkomentar banyak terkait kantor Pelindo II di Pelabuhan Tanjung Priok digeledah oleh Bareskrim Polri.
"Enggak ada komentar itu, biar urusannya polisi saja," ucap Jonan saat melakukan kunjungan ke Bandara Mathilda Batlayer dan Pelabuhan Kelas II Saumlaki, Maluku Tenggara Barat, Minggu (30/8/2015).
Kantor RJ Lino pada pekan ini geledah terkait dugaan korupsi pengadaan 10 mobil crane senilai Rp 45 miliar. Hasil penggeledahan, pihak kepolisian menyita 26 bundel dokumen yang bisa dijadikan bukti.
Direncanakan 10 mobil crane yang dibeli Pelindo II pada 2012 itu, untuk mendukung kegiatan operasional di delapan pelabuhan cabang Pelindo, yaitu di Bengkulu, Teluk Bayur, Palembang, Banten, Pontianak, Jambi, dan Cirebon.
Namun, hingga 2013 mobil yang sudah diterima Pelindo II tidak dioperasikan dan masih berada di Pelabuhan Tanjung Priok.
Pembelian mobil tersebut melibatkan pihak kedua, yaitu Guangshi Narasi Centrury Equipment Co. Proses pengadaan mobil crane didiguga tidak melalui prosedur dengan menunjuk langsung pemenang tender. Selain itu, Pelindo juga tidak menggunakan analisis kebutuhan barang atas investasi untuk mendukung kegiatan bisnisnya.