TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Bangkalan mencatat pengiriman sapi Madura mengalami peningkatan hingga 100 persen. Bulan Juli masih berjumlah 3.240 ekor sapi.
"Satu bulan kemudian atau di Bulan Agustus meningkat hingga 100 persen, yakni 7.895 ekor," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Pelayanan Peternakan Dispertanak Bangkalan, Ahmat Azisun Hamid, Selasa (8/9/2015).
Ia menjelaskan, meningkatnya pengiriman sapi ke luar Madura, seperti Surabaya, Bandung, Jakarta, hingga Kalimantan dikarenakan kualitas daging sapi Madura masih terjaga.
"Kami melarang sapi dari luar masuk ke Madura. Oleh karenanya, kemurnian populasi sapi lokal tetap terjaga. Selain itu, pakan sapi memang murni rumput dan dedaunan," jelasnya.
Ia memprediksi, pengiriman sapi ke luar Madura dipastikan terus meningkat seiring meningkatnya kebutuhan daging kurban karena momen perayaan Idul Kurban.
"Cukuplah untuk kebutuhan daging kurban di Bangkalan. Rata-rata setiap Idul Kurban hanya membutuhkan 500 ekor sapi," pungkasnya.
Akibat tingginya permintaan sapi, warga pemilik sapi berlomba-lomba menjual sapi ternaknya. Hal ini tentu saja membuat pedagang sapi kelimpungan.
"Banyak yang jual daripada yang beli," ujar pedagang sapi Mudekkir di Pasar Langkap Kecamatan Burneh.
Ia mengatakan, harga sapi Madura berbobot 200 Kilogram saat ini dilepas seharga Rp 13 juta, sebelumnya hanya dihargai Rp 10 juta.
"Setiap tiga hari sekali, saya kirim tiga ekor sampai lima ekor sapi tujuan Surabaya, Jakarta, dan Kalimantan," pungkasnya.