Laporan Wartawan Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Perusahaan jasa logistik dan distribusi, Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan tarif layanannya per 15 September 2015.
Keputusan ini terbilang berat mengingat saat ini kondisi perekonomian nasional tengah melemah.
Naiknya tarif jasa JNE ini secara nasional terbilang beragam, sekitar 5 hingga 10 persen tergantung regional masing-masing wilayah. Untuk wilayah Jawa Tengah-DIY, kenaikan tarif layanan mencapai 5 persen.
Ini merupakan kali pertama terjadi kenaikan tarif di wilayah Jateng-DIY dalam tiga tahun terakhir.
Head of Regional IV JNE (Yogyakarta, Solo, dan Semarang), Marsudi mengatakan, kebijakan ini diambil mengingat ongkos operasional yang harus dikeluarkan perusahaan itu kian meninggi dalam beberapa waktu terakhir.
Apalagi, dalam tiga tahun terakhir, ongkos tarif tidak pernah dinaikkan meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) sempat beberapa kali mengalami kenaikan.
"Harga BBM naik, tentu saja ongkos pengiriman logistik juga ikut naik. Mau tidak mau, kami harus menaikkan tarif karena beban operaisonal semakin tinggi," kata Marsudi, Kamis (17/9/2015).
JNE di satu sisi memang berusaha mengerem adanya kenaikan tarif layanan selama beberapa waktu. Namun pada akhirnya keputusan itu harus diambil juga.
Tingkat kenaikan tarif layanan sebesar 5 persen di wilayah DIY-Jateng itu menurut Marsudi masih terhitung rendah.
Beberapa daerah lain bahkan ada yang mengalami kenaikan hingga 10 persen.
"wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) bahkan sudah naik duluan sebelum puasa," kata dia.
Meski begitu, jumlah pengiriman barang sejauh ini menurutnya tetap mengalami tren kenaikan di tahun ini. Pada bulan-bulan pertama 2015, angka pengiriman barang sanggup mencapai 5 ton per hari dan dimungkinkan naik.
Hal ini tak lepas dari adanya tren e-commerce alias perdagangan via internet yang turut mengerek trafik pengiriman dan penerimaan paket barang di Yogyakarta.
Untuk 2015 ini, pihaknya menargetkan ada pertumbuhan omzet dari jasa pengiriman barang di JNE hingga 40 persen. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan di tahun lalu yang hanya 30 persen.
"Pengiriman dari sektor bisnis online ini terus meningkat, sekitar 10 hingga 15 persen dengan tujuan utama masih ke kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Untuk Yogyakarta, bisnis online kekuatannya cukup tinggi," katanya.