Laporan wartawan Sriwijaya Post, Eko Adiasaputro
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Puluhan Kepala Keluarga (KK) di Desa Air Sugihan Kabupaten Banyuasin harus mengalami nasib berbeda dengan orang-orang di perkotaan.
Selama 30 tahun, mereka hidup dari guyuran hujan karena belum juga dialiri air bersih.
Tiap rumah warga memiliki bak penampung setinggi dua meter.
Air hujan yang mereka tampung untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seperti minum dan memasak.
Sumber air terdekat tak bisa menopang kehidupan warga Air Sugihan karena sudah bercampur air laut.
Memang desa itu letaknya tak jauh dari muara Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Jika di musim kemarau dan hujan tak kunjung tiba, mereka harus membeli air galon yang dijual tiga kali lipat dari harga normal.