Laporan wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNNEWS.COM, KAPUAS HULU - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, menerima penghargaan Mamasi dari masyarakat Dayak Taman Kapuas Hulu, Minggu (27/9/2015).
Penobatan dilakukan di Soo Langke atau Rumah Betang Melapi 1 Patamuan, Desa Melapi, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu.
Pak Pulo’ (70) menjelaskan, mamasi adalah penghargaan tertinggi yang diberikan masyarakat Dayak Taman Kapuas Hulu.
Penghargaan diberikan kepada seseorang yang dinilai punya tua, punya bobot dan bisa mengambil berkat dan karunia untuk masyarakat Dayak Taman.
“Dayak Taman adalah salah satu sub suku Dayak yang mendiami sepanjang pesisir hulu sungai Kapuas di Putussibau,” jelasnya.
Dijelaskan Pak Pulo' upacara Mamasi diawali penyambutan tamu yang akan diamasi di halaman Rumah Panjang.
Tamu tersebut harus memotong umpang (Kayu penghalang) yang dipasang sebagai ucapan selamat datang di Rumah Panjang.
Upacara Mamasi sendiri adalah upacara penghargaan dari seseorang atau beberapa wanita kepada pria tertentu dengan kriteria pria diantaranya pria yang ksatria, tokoh atau pemimpin yang arif bijaksana, hartawan yang dermawan.
Pria tersebut pada upacara gawai besar Dayak Taman mendapat kehormatan atau kepercayaan menombak atau menyembelih hewan kurban sapi atau kerbau yang dimasukan kandang khusus atau disebut Pandung.
“Pria tersebut adalah pejabat tinggi yang berkunjung secara resmi ke Betang Melapi 1 Patamuan. Pria tersebut bisa saja sebagai tokoh yang berjasa kepada bangsa dan negara,” paparnya.