News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jarak Pandang Makin Pendek, Kabut Asap di Riau Memburuk

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabut asap yang melanda Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sangat tebal, Kamis (24/9/2015).

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan, kabut asap dampak kebakaran hutan serta lahan yang melanda Riau terus memburuk dalam dua hari terakhir.

"Saat ini kabut asap yang terpantau semakin tebal, akibatnya sejumlah daerah seperti Kota Pekanbaru dan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu jarak pandang hanya 100 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Minggu (27/9/2015), seperti dikutip Antara.

Sementara itu, dari pantauan BMKG pukul 07.00 WIB, kabut asap pekat menyelimuti wilayah Pelalawan dan membuat jarak pandang berkisar 200 meter. Selanjutnya, di Kota Dumai jarak pandang terpantau lebih baik, yakni 800 meter.

Kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru terus memburuk dalam 48 jam terakhir.

Sehari sebelumnya kabut asap Pekanbaru berkisar antara 400 meter hingga 1.000 meter, tetapi pada Minggu pagi terus memburuk mencapai 100 meter.

BMKG merilis, terdapat 674 titik panas yang terpantau di enam provinsi di Sumatera.

Titik panas terbanyak terpantau di Sumatera Selatan dengan 607 titik. Selanjutnya Jambi 37 titik, Lampung 14 titik, Bangka Belitung 11 titik dan Kepulauan Riau satu titik.

Adapun di Provinsi Riau terpantau empat titik.

Keempatnya dipastikan merupakan titik api dengan tingkat kepercayaan 70 persen yang terdeteksi di Kabupaten Siak.

Keberadaan jumlah titik panas di Sumatera meningkat tajam dibandingkan pada Sabtu lalu (25/9/2015), yang hanya terpantau 54 buah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger menyatakan bahwa pekatnya kabut asap di Riau merupakan asap kiriman dari provinsi tetangga seperti Sumatera Selatan dan Jambi.

Ia mengatakan, pihaknya akan tetap mewaspadai munculnya kembali titik panas di lahan kebakaran lahan yang berpotensi terbakar.

"Kita tetap siagakan personel di setiap daerah serta tiga helikopter guna tanggulangi lahan potensi kebakaran," kata Edwar.

Sementara itu, sejak awal tahun hingga September 2015, Polda Riau telah menetapkan 58 tersangka pembakar lahan.

Selanjutnya saat ini terdapat 16 korporasi yang diselidiki oleh kepolisian.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini