News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Waduh, Pemabuk di Malang Lempar Batu Mahasiswi Hingga Pingsan

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lilik Fauziyah (20) Mahasiswi STIKES Muhammadiyah terus menangis menahan sakit akibat dilempar batu oleh pemabuk saat lapor di SPKT, Senin (28/9/2015)

Laporan wartawan Surya, Hanif Manshuri

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN  -  Lilik Fauziyah (20) mahasiswi STIKES Muhammadiyah asal Desa Grigis RT 03 RW 05 Kecamatan Sarirejo dilempar batu oleh seorang pemabuk di jalan Desa Pilanggadung, Kecamatan Tikung, Senin (28/9/2015) siang.

Akibat batu yang dilempar pemabuk bernama Narso (40) warga Pilanggadung, korban mengalami luka di bibir dan kaki, bahkan sampai pingsan hingga 25 menit.

Korban yang terkena lemparan batu di kepala akhirnya terjatuh bersama sepeda motor yang dikendarainya menuju kampus.

Saat korban terjatuh dan tak bangun, para pengguna jalan yang berada di sekitar lokasi segera memberikan pertolongan kepada korban.

Namun, karena tidak juga sadarkan diri, akhirnya warga berinisiatif memanggil tenaga medis, yakni Khomsatin, seorang perawat yang bertugas di Puskesmas Sarirejo.

Ketika si perawat tiba dan memberikan pertolongan, barulah korban siuman.

Masyarakat akhirnya mencari pelaku yang menganiaya korban.

Pelaku diduga mengira korban telah menabrak anaknya yang kala itu sedang mengendarai sepeda di jalan desa depan rumahnya.

Sementara itu, berdasarkan warga setempat, Radi Prasaja mengungkapkan, sebenarnya korban tidak sampai menabrak anak pelaku, menyerempet pun tidak.

Yang terjadi hanyalah, saat menaiki sepeda anak pelaku berjalan zig – zag dengan sendirinya di jalan desa itu.

”Anaknya itu mengendarai sepeda pancal dan berjalan oleng dengan sendirinya. Bahkan juga tidak jatuh. Tapi entah kenapa pelaku begitu nekad menghatam korban dengan batu,” ungkapnya.

Ulah Narso ini, menurut sejumlah warga ternyata tidak hanya sekali membuat orang lain menjadi korban atas perilaku kasarnya.

Pelaku juga diketahui sering mabuk – mabukan akibat pengaruh miras.

Akhirnya banyak masyarakat meminta agar korban melaporkan kejadiannya ke polisi.

Dengan kondisi luka di mulut dan kaki, korban diantarkan ibunya, Ina (45) dan keluarga lainnya melapor ke Sentra Pengaduan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Lamongan.

Selama di SPKT, korban terus menangis karena menahan sakit luka di mulut dan kaki kirinya.

Hingga berita ini dikirim, korban masih di Rumah Sakit RSUD dr Soegiri untuk dimintakan visum dan belum kembali ke polres.

Akibat insiden ini, korban yang mengenakan seragam putih – putih dan berjilbab sampai tidak masuk kuliah.

Selain rasa sakit yang dirasakan, korban juga masih harus dimintai keterangan polisi.

Paur Subbag Humas Polres Lamongan, Ipda Raksan mengatakan, apapun alasannya pelaku telah melakukan penganiayaan.

“Dan ini merupakan tindakan pidana yang konsekwensinya pelaku harus menerima ganjaran sesuai hukum yang berlaku,”katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini