TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH - Puluhan pekerja asal Medan, Sumatera Utara telantar di Kabupaten Sambas. Mereka mendatangi Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dissosnakertrans) Sambas, Jumat (9/10/2015) untuk meminta perlindungan dan dipulangkan ke daerah asalnya.
Sebanyak 23 pekerja ini mengaku sebagai karyawan PT Delimas Pangestu Defa Lestari yang beralamat di Jl Pasar Tiga Nomor 45 C Krakatau Medan yang didatangkan ke Kabupaten Sambas Kalbar untuk pembuatan pabrik di PT Agro Wiratama. Sudah dua malam mereka telantar di Sambas.
"Kami tiba di Sambas ini Rabu (7/10/2015) malam memaksakan diri turun dari travel yang disediakan perusahaan untuk mengantar kami hanya sampai Pontianak," kata satu di antara pekerja, Bambang Kurniawan (39) kepada Tribun Pontianak (Tribunnews.com Network), Jumat (9/10/2015) siang.
Karena tidak memiliki biaya untuk pulang ke Medan dan khawatir menggelandang di Pontianak, mereka memaksakan berangkat ke Sambas.
"Saat itu kami mau minta diturunkan di depan Polres, tapi pihak travel tidak mau karena perjanjian dengan perusahaan, akhirnya dengan segala risiko kami diturunkan di depan museum Sambas, kami lalu berjalan kaki ke Polres," ungkapnya.
Sempat menginap semalam di Polres Sambas, mereka kemudian diarahkan ke Dissosnakertrans Sambas.
Bambang menjelaskan, sebenarnya mereka telah berada di Sambas sejak sebulan lalu. Mereka bekerja di bagian mekanik alat produksi kelapa sawit (PKS). Kini mereka dipaksa pulang PT Delimas Pangestu Defa Lestari tanpa diberi ongkos sepeser pun.
"Kami diusir dari perusahaan tanpa biaya dan tanpa ongkos hanya diantar ke Pontianak, sementara kami mau pulang ke Medan pakai apa," keluhnya.
Bambang menuturkan, mereka diusir paksa dari pekerjaan karena dianggap membangkang dan berdemo. Padahal menurutnya, yang mereka lakukan hanyalah mempertanyakan dan meminta solusi pihak perusahaan atas ketidak proporsionalan gaji yang mereka terima per bulan.
Sementara itu pihak PT Delimas Pangestu Defa Lestari hingga berita ini dimuat belum berhasil dikonfirmasi Tribun.