News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

'Saya Gunakan Pedang untuk Lumpuhkan Polisi itu'

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perampok motor

TRIBUNNEWS.COM UNGARAN - Wisnu Nugroho (32) merupakan satu dari tiga komplotan perampas yang tertangkap oleh polisi. Ia menceritakan bagaimana dirinya menyerang hingga melukai seorang anggota polisi dari satuan Sabhara Polres Semarang, Bripka Yudi Purwanto.

"Setelah mengambil (merampas- Red) tas berisi ponsel dan perhiasan, kami dikejar petugas polisi. Teman saya (Derma Pamungkas) sempat tertangkap oleh dia. Kami berhasil meloloskan diri namun kembali lagi untuk selamatkan Derma," kata Wisnu Nugroho (32), saat ditemui di Mapolres Semarang, Senin (12/10/2015).

Wisnu dan pelaku lain, Wahyu Bagus (20), warga Pedurungan, bahkan membawa kabur Honda Supra 125 milik Bripka Yudi usai perkelahian tersebut.

Duel tiga lawan satu antara komplotan penjahat dan polisi itu terjadi di perempatan jalan Kampus Undaris, Minggu (11/10/2015) sekitar pukul 05.00 WIB.

"Saya gunakan pedang untuk lumpuhkan polisi itu (Bripka Yudi-Red)," ujar Wisnu melanjutkan ceritanya.

Operator Karaoke
Sebelum terlibat duel dengan Bripka Yudi, Wisnu dan komplotannya berhasil melakukan perampasan kepada pasangan muda-mudi di Alun-alun Kalirejo. Meski komplotan ini sempat kabur, namun upaya gigih Bripka Yudi dibantu sejumlah warga berhasil menghentikan ketiga pelaku.

Derma sempat tertangkap, sementara Wisnu dan Wahyu yang sempat kabur. Namun keduanya akhirnya memutuskan kembali menyelamatkan Derma hingga akhinya terjadi duel dengan Bripka Yudi.

Bersama sejumlah warga, dia mengejar pelaku. Tepat di perempatan menuju Undaris, laju motor pelaku berhasil dihentikan dan satu ditangkap.

"Ketika petugas itu terjatuh, kami bertiga (Wisnu, Wahyu, dan Derma) kabur dan membawa motornya. Petang harinya (Senin), saya tertangkap saat sedang beraktivitas," ungkap Wisnu.

Wisnu yang pernah dipenjara 7 bulan pada tahun 2006 atas kasus kepemilikan senjata tajam mengakui merupakan pimpinan kelompok begal tersebut. Ia mengajak Wahyu dan Derma untuk membegal dan merampas warga.

Sasarannya adalah pasangan muda-mudi yang sedang nongkrong di sekitar Alun-Alun Bung Karno, Kalirejo, Ungaran.

"Saya bilang kepada Wahyu dan Derma untuk mencari uang tambahan, hasilnya kami bagi rata bertiga. Kesehariannya kami bekerja sebagai operator di tempat karaoke," terang warga Semarang Timur, Kota Semarang itu.

Sementara itu, Bripka Yudi menceritakan, saat itu dia dalam perjalanan pulang setelah mengikuti kegiatan di Mapolres Semarang.

Ketika melintas di sekitar Alun-Alun Kalirejo, Bripka Yudi dimintai tolong oleh warga yang melaporkan telah terjadi aksi perampasan. Bripka Yudi pun mengejar ketiga pelaku hingga di perempatan menuju Undaris.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini