TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Tosan, aktivis penolak tambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Kabupaten Lumajang, yang menderita luka akibat dianiaya orang tak dikenal, akhirnya pulang usai menjalani perawatan di RSUD Saiful Anwar Malang, Selasa (13/10/2015) siang.
Informasi ini diketahui lewat juru bicara keluarga, Abdul Rosyid, yang juga rekan Tosan dalam menolak tambang pasir.
"Sudah ada dua mobil yang berangkat dari Lumajang. Satu di antaranya mobil Patwal," kata Rosyid saat berbincang dengan Surya (Tribunnews.com Network), Selasa (13/10/2015) siang.
Rosyid memaparkan, Tosan sudah rindu dengan kampung halaman sejak dinyatakan pulih oleh dokter.
"Kondisi dia saat ini sudah sehat. Sudah jalan ke kamar mandi sendiri dan tak pakai selang infus lagi," tambahnya.