Saat ditusuk dengan keris, korban yang memerankan rangda ini langsung tersungkur ke tanah.
Melihat bajunya berlumuran darah, pementasan calonarang ini sontak dihentikan.
Korban pun digiring ke pura dan dibawa ke RSUD Negara untuk dirawat.
Kapolsek Mendoyo, AKP Wayan Arta Ariawan, didampingi Kanit Reskrim, AKP I Gusti Komang Muliadnyana, membenarkan kejadian tersebut.
Saat dirawat di RSUD Negara, di lambung kiri korban terdapat luka tusukan sedalam 1 cm, namun setelah mendapatkan tiga jahitan korban kemudian diperbolehkan pulang.
Selasa (13/10/2015) keesokan harinya, korban yang mengalami muntah-muntah, dibawa kembali ke RSUD Negara.
Setelah dirontgen dinyatakan luka tusuk yang diderita korban tak sampai menembus lambung bagian kiri dan korban langsung mendapatkan rawat inap.
Namun naas, Rabu (14/10/2015) keesokan harinya, sekitar pukul 19.30 Wita, korban akhirnya meregang nyawa di RSUD Negara.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, korban meninggal akibat penyakit asam lambung yang dideritanya.
Arta yang mendapatkan laporan tersebut kemudian mendatangi keluarga korban Kamis kemarin guna mengajukan proses autopsi terhadap jasad korban.
Meskipun sempat berlangsung alot lantaran pihak keluarga korban tidak menghendaki jasad anaknya diautopsi, kata Arta, anggota Polsek Mendoyo yang melakukan pendekatan akhirnya berhasil meyakinkan pihak keluarga dan menyetujui permintaan autopsi tersebut.