TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Keluarga dua mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, tewas ketika mengikuti Diklat SAR menolak dilakukan otopsi. Keduanya telah dibawa pulang oleh keluarga.
AKP Adam Purbantoro, Kasat Reskrim Polres Malang kepada SURYACO.ID, Minggu (18/10/2015) di Polres Malang mengatakan, karena menolak otopsi, maka keluarga sudah membawa pulang dua mahasiswa itu ke Surabaya.
Untuk mengetahui penyebab kematian, jelas Adam, secara medis tidak bisa dilakukan. Menurut Adam, keluarga sempat merebut paksa agar tidak dilakukan otopsi.
"Dari keterangan dokter, ciri-ciri fisik korban, diduga karena kecapekan dan dehidrasi. Kalau ada lebam-lebam, karena capek juga bisa," kata dia.
Karena semalam masih konsentrasi mengurus pemulangan dua jenazah mahasiswa itu, maka pemeriksaan detil, seperti ke panitia belum dilakukan.
"Nanti akan dilakukan pemeriksaan lagi. Saksi-saksi memang sudah dimintai keterangan," ungkap Adam.
Para mahasiswa melakukan kegiatan diklatsar di Kecamatan Pagak sejak Rabu (14/10/2015) lalu. Namun kemudian pada Sabtu (16/10/2015) ada kejadian itu. (Sylvianita Widyawati)