Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Para pendaki yang terjebak saat kebakaran hutan di Gunung Lawu mendaki dari pos yang berbeda-beda.
Para pendaki ini diduga tidak menghiraukan imbauan yang disampaikan para petugas di pos penjaga untuk menghindari jalur Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, lantaran kondisinya sangat kering dan mudah terbakar.
Korban tewas asal Ngawi yakni Sumarwan (40) naik dari jalur Cemoro Kandang, Karanganyar, Jawa Tengah, sedangkan dua korban dari Jakarta yakni Joko Prayitno (28) dan Kartini (28) naik dari jalur Candi Cetho, Karanganyar.
Korban tewas lainnya yakni Rita Septi Murika (16) asal Ngawi, diketahui naik dari jalur Jogorogo, Ngawi.
Dua pendaki lainnya yang meninggal dunia yakni Nanang dan Awang, keduanya juga dari Ngawi, belum diketahui naik melalui jalur mana. Satu korban tewas yang belum teridentifikasi, juga belum diketahui mendaki dari jalur mana.
Total, ada tujuh korban tewas dalam peristiwa itu. Sementara dua pendaki lain mengalami luka-luka, yakni Eko Murtadi (45) asal Ngawi yang kini dirawat di RSU Madiun, serta Evi Dwi (18) dari Ngawi, yang dirawat di RSUD dr Moewardi Solo.
Kapolsek Tawangmangu AKP M Rianto mengatakan, relawan Anak Gunung Lawu (AGL) sudah mengimbau pada pendaki agar tidak turun melalui jalur Cemoro Sewu, karena ada kebakaran hutan.
"Minggu (18/10) pagi, api menyala lagi di jalur Cemoro Sewu, setelah sebelumnya sempat padam. Kemungkinan lantaran api unggun yang dibuat pendaki," ujarnya, Senin (19/10/2015).
Jalur Cemoro Sewu antara pos 2 dan pos 3 terdapat jalan berundak, juga menyulitkan para pendaki untuk melarikan diri jika terjadi kebakaran.
"Pendaki yang meninggal, kemungkinan terjebak di tangga itu, karena butuh waktu untuk meloloskan diri." jelasnya.
Relawan Anak Gunung Lawu (AGL) Budi Santoso menuturkan, sejumlah relawan naik ke puncak Lawu untuk mengingatkan pendaki, agar tidak turun melalui jalur Cemoro Sewu.
"Tapi ada yang lolos, meskipun tetap turun dari jalur Cemoro Sewu. Kemudian pendaki yang selamat meminta pertolongan kepada pendaki lainnya maupun petugas," ujarnya. (har)