Laporan Reporter Tribun Lampung, Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Geliat industri musik tanah air yang sedang sulit mendapat perhatian serius Andra Junaidi Ramadhan.
Menurutnya, masalah yang terjadi di industri tidak lepas dari andil penikmat musik itu sendiri.
Andra menjelaskan, dari sekian banyak penggemar tentu ada barisan penggemar yang setia dan dukung bandnya dengan membeli album fisik. Tapi masalahnya tidak sedikit yang maunya gratis dan download secara ilegal di internet.
"Ini tantangan yang ada di depan mata. Tapi buat kita musisi, enggak bisa gitu aja menyerah dengan kondisi ini. karena urusan kita cuma berkarya," terang Andra di konferensi pers Hits Gathering di Ruang Dragon Hotel Horison, Sabtu (24/10/2015) sore.
Hal senada juga diamini oleh Dedy Lisan, vokalis Andra and The Backbone. Ia bahkan secara tegas mengatakan penikmat musik tanah air belum memiliki tanggungjawab dan penghormatan yang pantas bagi musisi.
Dengan nada guyon Dedy bahkan mengibaratkan penikmat musik yang hobi menikmati musik ilegal ibaratnya seorang pencuri yang tak tahu malu.
"Gini aja, kalian pesan ayam goreng di gerai itulah. trus dapet pesenannya pulang. Apa yang terjadi? pasti dipanggil satpam kan karena dikira pencuri ga mau bayar. yaitu jika ada yang ngaku cinta dan fans tapi doyam download, bukan beli," ujarnya geram.
Andra dan Dedy pun sepakat, jika ingin induatri musik dan musisi tanah air maju, penikmat musik harus memiliki respek atas karya yang dihasilkan. Dengan begitu induatri akan bergeliat dengan sebagaimana mestinya.
"Respek buat industri itu sendiri. Jangan apatis dan mau enaknya aja," kata Dedy